Baca juga: Curi Ikan, 19 Kapal Ditangkap dalam Sepekan
Tanaman Endemik Baru 13 Jenis
Perwakilan Perusahaan, Parjono, mengatakan, saat ini baru ada 13 jenis tanaman endemik di kebun itu. Secara keseluruhan, warga desa sudah menanam 694 bibit.
Jumlah ini akan terus bertambah ke depannya. Khusus untuk jenis ulin atau kayu belian, mereka menargetkan 1.000 bibit dalam tahun ini.
“Kita tidak tahu ke depan, anak cucu kita apakah masih akan menemukan jenis tanaman endemik ini. Perusahaan berusaha memberikan tanggungjawab sosial dan lingkungan, yang bermanfaat untuk masyarakat,” kata Parjono.
Baca juga: Korban Penggelapan Mobil di Pontianak, Ini Kata Mereka
Pelihara Bibit Tanaman
Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot, mengatakan, tanaman endemik ini akan hilang jika tidak ada orang yang peduli melestarikanya.
“Bisa hilang, kalau tidak ada pahlawan yang mau mengembangkannya dengan tekun. Kalau petai dan jengkol ndak sulit, dan harga jual buahnya cukup menjanjikan,” kata Yohanes Ontot.
Ontot menegaskan, warga desa serius mengelola kebun bibit. Sebab, selain sebagai bentuk pelestarian tanaman endemik, juga membantu perekonomian keluarga di masa pandemi. (RED)
Leave a Reply