PONTIANAK, RUAI.TV — Sebanyak 24 rumah sakit dibangun oleh TNI AL di seluruh Indonesia, sebagai program Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Satu di antara Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) itu berada di Kota Pontianak.
Peletakan batu pertama untuk pembangunannya berlangsung pada Selasa (03/01/2023). RSAL Tingkat III ini berkolasi di Jl Khatulistiwa, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara.
Komandan Lantamal XII Pontianak, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Suharto, mengungkapkan rasa syukurnya karena dari 24 RSAL, Kota Pontianak menjadi satu di antara daerah yang mendapatkannya.
Baca juga: 142 Kasus Sepanjang 2022 di Bengkayang
Dia menyebut, dengan adanya RSAL ini maka lengkaplah fasilitas kesehatan di wilayah Kecamatan Pontianak Utara. Saat ini, memang sudah ada puskesmas dan juga RSUD Pontianak Utara.
“Sebagaimana perintah Panglima TNI, rumah sakit milik TNI melayani masyarakat tanpa terkecuali. Ada atau tanpa BPJS, silakan untuk berobat,” kata Laksma TNI Suharto.
Dia mengatakan, tugas TNI melayani masyarakat. Apalagi pembangunan RSAL ini dari uang pajak masyarakat melalui Kemenhan.
Baca juga: Rp 1,5 M per tahun, Pontianak Biayai Pengobatan Warga Tak Mampu
RSAL Batu Layang ini bakal memiliki empat spesialisasi, di antaranya kandungan, anak, bedah hingga kebidanan. Danlantamal mengajak masyarakat di sekitar untuk saling menjaga dan mengawasi proses pembangunan.
“Target kami pada Juli tahun 2023 sudah diresmikan oleh Presiden. Semoga dalam keadaan siap operasional,” harapnya.
Lahan untuk pembangunan RSAL Batu Layang seluas tiga hektar. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengatakan, lahan itu awalnya milik Pemerintah Kota Pontianak.
Baca juga: Pemilu Setahun Lagi, Pemilih Pemula Mulai Edukasi Politik
Kemudian Pemerintah Kota menghibahkan lahan itu kepada Lantamal XII Pontianak. Tujuan penghibahan untuk pembangunan RSAL tersebut.
“Ini sebagai bentuk kolaborasi antara pemerintah dan TNI/Polri. Tujuannya semata-mata melayani masyarakat, agar mereka sehat, kuat dan produktif,” kata Edi setelah kegiatan peletakkan batu pertama RSAL ini.
Lokasi RSAL tepat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Mempawah. Edi menilai, kondisi ini memberikan akses bagi semua orang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Baca juga: 30 Ribu Benih Kopi untuk Pengelola Hutan Desa
Bagi Edi, sekat daerah hanyalah sebatas administrasi. Sebab yang terpenting adalah kesehatan masyarakat, Kota Pontianak khususnya dan Kalimantan Barat umumnya.
“Banyak yang bilang ke saya, sayang tanahnya dihibah, nanti yang banyak ke sini malah orang Mempawah. Dalam prinsip pembangunan, kita hilangkan sekat wilayah,” ujar Edi. (*/RED)
Leave a Reply