PONTIANAK, RUAI.TV – Komunitas Melayu di Kalimantan Barat sangat akrab dengan tradisi saprahan atau makan bersama dengan caranya yang khas. Saprah artinya “berhampar”, yakni budaya makan bersama dengan cara duduk lesehan atau bersila di lantai.
Peserta saprahan duduk berkelompok dalam satu barisan. Mereka duduk saling berhadapan sebagai bentuk kebersamaan.
Festival Saprahan tingkat kecamatan, mewarnai perayaan hari ulang tahun Kota Pontianak ke-250 tahun. Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak, menggelar perlombaan ini di Aula Rumah Dinas Wali Kota Pontianak, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Ritual Paradje, Kearifan Tradisi Melayu Sanggau Bersihkan Negeri
Ketua TP PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie, menjelaskan, saprahan merupakan adat istiadat Melayu. Tradisi ini mengandung makna sopan santun serta nilai kebersamaan.
“Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi,” kata Yanieta Arbiastutie.
Dia menambahkan, keistimewaan saprahan terletak pada tidak ada perbedaan menu hidangan yang disajikan, baik untuk rakyat biasa maupun pemimpin. Ini melambangkan kuatnya kesederhanaan yang diikat rasa kekeluargaan tanpa memandang status sosial.
Baca selanjutnya dengan klik pages 2
Leave a Reply