Arsip

Rp 44 Juta, Total Hadiah Festival Meriam Karbit Pontianak

meriam karbit
Dokumentasi permainan meriam karbit tiga tahun yang lalu di pinggir Sungai Kapuas Pontianak. Foto: Prokopim/ruai.tv
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Festival Meriam Karbit bakal memeriahkan malam takbiran Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah mendatang. Tiga tahun sebelumnya, festival ini ditiadakan karena pandemi COVID-19.

Barulah tahun 2023 ini, Pemerintak Kota kembali menggelarnya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Tersedia uang tunai dengan total Rp 44 juta sebagai hadiah. Seluruhnya ada 157 pucuk meriam yang bakal bersaing dentuman.

Ketua Forum Komunikasi Seni dan Budaya Meriam Karbit Kalbar, Fajriudin Anshari, mengatakan, terakhir sebelum pandemi, festival ini berlangsung pada 2019. Dia menyebut, ada 27 kelompok pemain meriam karbit yang tersebar di dua wilayah.

Advertisement

Baca juga: Baru Lahir, Bayi Ini Ditinggal di Pinggir Jalan

Wilayah pertama mencakup Kecamatan Pontianak Timur, Pontianak Selatan, dan Pontianak Tenggara. Di Pontianak Timur ada 83 pucuk meriam, dan di Pontianak Selatan dan Tenggara ada 74 meriam.

“Juara pertama akan mendapat uang tunai senilai Rp15 juta. Juara kedua Rp10 juta dan juara ketiga Rp7 juta. Selanjutnya hadiah juga diberikan kepada juara empat dan lima,” kata Fajriudin.

Panitia memberikan penilaian kepada peserta festival dalam berberapa kriteria. Kriteria penilaian itu seperti kerasnya bunyi dentuman, adanya unsur kesenian budaya, serta kekompakan pemain.

Baca juga: 220 Penghuni Rutan Pontianak Diusulkan Dapat Remisi

Meriam Karbit

Fajriudin mengatakan, tidak ada tema khusus untuk festival tahun ini. Peserta bebas mengangkat tema apa saja.

“Kami akan menilai keseniannya, bagaimana mereka melukis baloknya serta penampilan. Ada enam juri yang akan menilai festival ini,” kata Fajriudin.

Pemerintah kota memastikan matangnya persiapan, dengan menyelenggarakan rapat koordinasi pada Kamis (06/04/2023) lalu. Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menyebut, festival ini mengingatkan warga pada sejarah kota dan mengajarkan keberanian.

Baca juga: Razia Kos Pontianak, Denda Rp 500 Ribu Jika Terciduk Ngamar

Dari sejarah itu terwariskan pada penyalaan meriam karbit setiap akhir bulan Ramadhan. Tradisi ini kemudian menjadi ciri khas lokal.

“Masyarakat Pontianak sudah lama menantikan festival meriam karbit. Tahun ini akan kita selenggarakan dengan meriah,” kata Bahasan.

Pemerintah kota merasa perlu memastikan kematangan persiapan. Sebab para pengunjung dalam prediksi bakal membeludak, berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya.

Tradisi meriam karbit sangat menyedot perhatian warga. Mereka akan memenuhi pinggiran Sungai Kapuas, tempat festival ini terselenggara. (*/RED)

Advertisement