Perayaan Minggu Palma ini mengajak seluruh umat, memasuki pekan suci dengan merenungkan kembali jati diri yaitu salib.
“Kita diundang untuk masuk lebih dalam, ikut merasakan, ikut mengalami apa yang menjadi pergulatan hati Yesus. Dalam passio tadi juga kita dengar, bagaimana Yesus begitu takut, ngeri dan gemetar menghadapi penderitaan dan kematian. Dan kita pun juga sering mengalami hal yang sama. Tapi Yesus berkata, bukan kehendak-Ku ya Bapa yang terjadi, tapi kehendak-Mu lah yang terjadi,” ujarnya.
Pastor Puji juga mengajak seluruh umat, untuk tidak begitu saja menghabiskan waktu satu Minggu ini. Sempatkanlah waktu untuk merenungkan dan mendalami arti salib bagi diri masing-masing.
“Rasakanlah, cobalah untuk menyelami apa yang dirasakan oleh Tuhan. Salib sumber kekuatan kita, salib jalan keselamatan kita. Semoga dengan cara itu, Tuhan semakin dimuliakan, dan iman kita diteguhkan,” pungkasnya.
Minggu palma adalah peringatan saat Yesus masuk ke kota Yerusalem, yang jatuh pada hari Minggu sebelum paskah. Minggu palma juga menandai dimulainya pekan suci, yaitu Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu suci atau disebut Tri Hari Suci, serta Minggu Paskah sebagai puncaknya.
Kamis Putih merupakan malam perjamuan terakhir Yesus bersama murid-muridnya. Jumat Agung merupakan peristiwa penyaliban dan wafat Yesus Kristus di bukit Golgota. Kemudian Sabtu Suci merupakan peristiwa di mana tubuh Yesus dibaringkan di kubur. Dan Minggu Paskah, adalah perayaan Yesus bangkit dari kematian pada hari ketiga. (RAY)
Leave a Reply