PONTIANAK, RUAI.TV – Kawasan kumuh di kawasan Kota Pontianak terus menerima kegiatan pembenahan. Di antaranya berupa bedah toilet bagi kalangan masyarakat yang kurang mampu.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Senin (26/04/2021) menyebut, pengentasan kawasan kumuh perkotaan mencakup bedah rumah tak layak huni. Tahun ini, pemerintah kota berencana akan memulainya secara bertahap.
Baca juga: Bupati Aron Bersiap Rombak SKPD Sekadau
“Walaupun tidak bisa dituntaskan dalam setahun ini tetapi secara bertahap dan berkelanjutan karena membutuhkan anggaran cukup besar,” kata Edi.
Dia menjelaskan, program perbaikan toilet untuk menyediakan sarana sanitasi yang layak bagi masyarakat kurang mampu. Dengan adanya toilet yang sesuai dengan standar, maka kesehatan masyarakat terjaga dan lebih produktif.
Baca juga: 32 Pencari Kerja Ikuti Pelatihan Komputer dan Menjahit
“Toilet yang representatif akan berdampak pada kesehatan masyarakat sehingga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga,” ujar Wali Kota.
Ia berharap kondisi pandemi yang masih terjadi hingga kini tidak menyurutkan semangat warga untuk bersama-sama Pemkot Pontianak membangun Kota Pontianak.
Baca juga: Razia Warkop dan Cafe di Putussibau, Petugas Berlakukan Swab Antigen
Selain program dari Pemkot Pontianak, lanjutnya, ada pula program dari Permodalan Nasional Madani yang memberikan peluang bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk mendapatkan modal kerja.
Di Kota Pontianak, sudah ada 15 ribu warga yang mendapatkan bantuan modal tanpa agunan dengan nilai pinjaman berkisar antara Rp2 juta hingga Rp9 juta.
Baca juga: Pontianak Hentikan Sementara Sekolah Tatap Muka SD-SMP
“Bantuan modal ini bisa dimanfaatkan untuk berdagang atau berusaha, termasuk bantuan lainnya agar masyarakat terus melakukan kegiatan yang produktif,” ujarnya.
Edi menuturkan, Kota Pontianak tidak memiliki hasil alam untuk dikelola seperti hasil tambang dan lainnya. Pontianak dikenal sebagai kota perdagangan dan jasa.
Baca juga: Jadi Tersangka, Pendamping Program Keluarga Harapan di Sanggau
Keterbatasan itu dimanfaatkan dengan membentuk sumber daya manusia (SDM) berkualitas. Dengan kualitas SDM yang mumpuni, dirinya yakin masyarakat Kota Pontianak tidak akan bertumpu mencari pekerjaan di kota ini.
“Dengan skill yang berkualitas, SDM Kota Pontianak bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan, tidak hanya di luar Pontianak atau Kalbar, bahkan mungkin di luar negeri,” pungkasnya. (*/SVE)
Leave a Reply