PONTIANAK, RUAI.TV – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, mengatakan, pertemuan tatap muka di sekolah-sekolah akan membawa risiko terjadinya klaster baru penularan Covid-19.
Hal itu berdasarkan data sementara hasil tes usap (antigen) terhadap sejumlah sampel guru dan siswa di 13 sekolah jenjang SMA di Kota Pontianak.
Baca juga: 800 Guru SMA/SMAK di Pontianak Ikuti Vaksinasi Masal
Data sementara menunjukkan, dari 662 guru yang menjadi sampel, sebanyak 456 sampel sudah keluar hasilnya.
“Untuk guru yang menjadi sampel, ada 35 orang positif (7,68 persen) dan 421 orang negatif (92,32 persen). Dari sini kita tahu bahwa pertemuan tatap muka akan membawa risiko terjadinya klaster baru dalam penyebaran virus Covid-19,” kata Harisson, Kamis (04/03/2021) malam.
Baca juga: VIDEO: Suasana Hari Pertama Sekolah Tatap Muka
Sementara untuk sampel dari kalangan siswa dari 13 sekolah jenjang SMA, dari 865 siswa yang dites usap, empat di antaranya positif (0,46 persen), sementara 861 siswa negatif (99,54 persen).
“Jadi untuk meniadakan risiko tersebut maka pertemuan tatap muka di sekolah ditiadakan. Siswa kembali sekolah secara daring atau online,” tegas Harisson. (SVE)
Leave a Reply