Arsip

Bripka FH Terancam Dipecat, Kasus Peluru Nyasar di Pontianak

peluru nyasar di pontianak
Tangkapan layar video warga peluru nyasar di Pontianak. Foto: IST/ruai.tv
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Bripka FH, anggota polisi di Pontianak, Kalimantan Barat, terancam dipecat. Ini merupakan buntut insiden peluru nyasar yang menewaskan seorang pelintas, Rabu (02/11/2022).

Peristiwa ini terjadi saat Bripka FH sedang membersihkan senjatanya di Pos Polisi di persimpangan lampu pengatur lalu lintas di Jl Tanjungpura, Pontianak. Warga mengenal kawasan ini sebagai Lampu Merah Hotel Garuda.

Saat membersihkan senjata, tanpa dia sadari senjatanya meletus. Peluru meluncur dan menebus jendela sebelah kanan sebuah mobil hitam.

Advertisement

Baca juga: Peluru Nyasar Kenai Pelintas di Lampu Merah Hotel Garuda

Peluru itu mengenai kepala pengendara. Polisi sempat melarikan warga tersebut menuju Rumah Sakit Polri Anton Sujarwo, namun korban meninggal dunia ketika masih dalam perjalanan.

Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Kalbar, Kombes Pol Andree Ghama Putra, menjelaskan, Bripka FH terancam dipecat dari kepolisian akibat kasus peluru nyasar ini. Sebab, kejadian ini mengakibatkan seorang warga meninggal dunia.

“Saat ini Bripka FH masih dalam status terperiksa. Baik untuk tindakan pidana umum maupun pelanggaran kode etik profesi di kepolisian,” kata Kombes Pol Andree Ghama Putra.

Baca juga: 9 Tahun Buron, Koruptor Ketapang Diringkus di Pontianak

Dia menyebut, setelah mencermati insiden ini, diyakini adanya unsur kelalaian yang menyebabkan seseorang meninggal dunia. Itu sebabnya, Bripka FH terancam di pecat dari kesatuan.

Kombes Pol Andree Ghama Putra juga menjelaskan, pembersihan senjata api yang dilakukan Bripka FH melanggar standar operasional prosedur (SOP) dalam pemeliaraan senjata. Mestinya, senjata api dibersihkan pada tempat khusus yang disediakan.

“Kami akan menindak tegas setiap pelanggaran yang dilakukan anggota. Agar kedepan institusi Polri dapat kembali dipercaya oleh masyarakat,” tegas Kombes Pol Andree Ghama Putra. (RED)

Advertisement