Tiba di parit itu, Safriadi terjun dan menyelam untuk mencari anaknya. Warga lain, Sajali, juga ikut terjun membantu Safriadi.
Malangnya, setelah terjun, Safriadi tak kunjung muncul kembali di permukaan air. Kapolsek mengatakan, Hadirin bertanya kepada Sajali, karena tak melihat keberadaan Safriadi setelah dia terjun.
“Setelah beberapa saat mencari, mereka tidak menemukan Safriadi. Akhirnya warga beramai-ramai ikut mencari di parit,” kata Kapolsek.
Selang beberapa menit, warga akhirnya menemukan Safriadi dalam posisi kepala di bawah dan kaki di bagian atas.
Baca juga: Pelajar 12 Tahun Tenggelam di Sungai Pinoh
“Saksi menarik kaki Safriadi ke darat dan berusaha memberikan pertolongan pertama. Menggoncang tubuh Safriadi agar tersadar. Saat itu juga, warga telah menemukan anaknya, Regi di lokasi yang sama,” papar Kapolsek.
Sang ayah, Safriadi, akhirnya meninggal dunia. Begitu juga sang anak, Regi. Warga membawa kedua jenazah itu ke ruang unit gawat darurat RSUD Kabupaten Landak.
Sekitar pukul 13.00 Wib kedua korban dibawa kerumah duka dengan menggunakan ambulance milik PTPN XIII Ngabang. Selanjutnya, sekitar pukul 14.00 dibawa ke Dusun Tahan, Desa Tahan, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau. (KAR/RED)
