Arsip

Korban Meninggal Jadi 4, Tabrakan Pick Up yang Angkut 33 Pelajar

pelajar tewas tabrakan
Pertemuan DPRD Landak dengan pemerintah terkait tabrakan pelajar di Sengah Temila. Foto: DOK/ruai.tv
Advertisement

LANDAK, RUAI.TV – Jumlah pelajar yang meninggal dunia akibat tabrakan antara pick up dengan truk, bertambah satu orang. Saat kejadian tabrakan pada Kamis (25/08/2022) lalu, tiga pelajar meninggal, sementara 30 lainnya luka-luka.

Perkembangan terakhir, dari 30 pelajar yang luka-luka, seorang akhirnya juga meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah korban meninggal dari kecelakaan itu menjadi empat orang.

Tabrakan ini terjadi di Jl Raya Dusun Runut, Desa Tonang, Kecamatan Sengah Temila. Saat itu, sebuah pick up mengangkut 33 pelajar SMP, yang kemudian bertabrakan dengan sebuah truk.

Advertisement

Baca juga: 3 Pelajar Meninggal, 30 Luka-luka Akibat Tabrakan di Dusun Runut

Terhadap insiden ini,Komisi C DPRD Kabupaten Landak, telah pula memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Perhubungan, dan RSUD Landak. Mereka menggelar rapat kerja, Senin (19/08/2022), membahasa persoalan ini.

Ketua Komisi C DPRD Landak, Margareta, mengungkapkan rasa prihatin dan belasungkawanya atas musibah tabrakan ini. Dia menyebut, dari rapat bersama mitra pemerintah, menegaskan agar pemerintah memperhatikan mutu pelayanan pendidikan maupun transportasi para pelajar.

Bus Pelajar

Kepala Dinas Perhubungan Landak, Gusti Agus Kurniawan, mengatakan, pada 2008 pernah mendapat hibah bus sekolah sebanyak dua unit dari Kementerian Perhubungan. Namun, pengelolaannya hanya bisa bertahan selama satu tahun.

Baca juga: Perumda Uncak Kapuas Buka Apotek, Bupati Pesan Obat Jangan Mahal

“Setelah 2009 bus tersebut berhenti beroperasi, kemudian dihibahkan ke Koperasi Pegawai Negeri tahun 2012,” ujar Gusti Agus Kurniawan.

Lalu pada 2013, Landak kembali menerima empat unit bus sekolah dari Kementerian Daerah Tertinggal. Tetapi, pengelolannya dihibahkan ke yayasan dan sekolah.

“Dalam perjalannya kendaraan yang dihibahkan tersebut saat ini tidak beroperasi lagi. Satu di antaranya karena adanya gesekan sosial dengan pengelola angkutan umum pada saat itu, sehingga tidak dapat menutup biaya operasional,” papar Gusti Agus Kurniawan.

Baca juga: Pemadam Pingsan Kena Asap Pekat Kebakaran Dekat RS Untan

Ketua DPPRD Landak, Heri Saman, meminta pemerintah memberikan edukasi kepada para penyedia jasa transportasi umum. Terutama, agar mereka memperhatikan keselamatan para penumpang.

“Saya harap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Penyedia jasa transportrasi umum harus lebih mengutamakan keamanan dan keselamatan penumpang, terutama kapasitas angkut penumpang yang tidak over kapasitas,” tegas Hari Saman.

Selain kepada para penyedia jasa transpotasi umum, Heri Saman meminta pihak sekolah mengedukasi para pelajar, untuk memilih moda transportasi umum yang aman. Sehingga tidak membahayakan keselamatan para penumpang. (RED)

Advertisement