KUBU RAYA, RUAI.TV – Lagi, beredar informasi dugaan tindak penculikan terhadap murid di Kalimantan Barat. Kali ini, dugaannya muncul di SDN 24 Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya (KKR).
Info ini beredar melalui aplikasi pesan singkat, Selasa (31/01/2023) lalu. Polisi dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) KKR, mendatangi sekolah itu, Kamis (02/02/2023) untuk mendalami informasi tersebut.
Pesan berantai melalui Whatsapp yang beredar pada Selasa lalu, berasal dari Kepala SDN 24 Sungai Ambawang, Hendrik. Tujuan awalnya untuk memberikan informasi dugaan kejadian tersebut kepada orangtua murid.
Baca juga: Isu Penculikan Murid SD di Pontianak Hoax
Belakangan, pesan itu menyebar ke pengguna lain dan menjadi viral. Isi pesan tersebut mengenai percobaan penculikan seorang murid perempuan. Memuat pula identitas murid yang nyaris jadi korban, dan kronologis kejadian.
Pesan ini menjelaskan, pada Selasa setelah pulang sekolah, murid tersebut menunggu jemputan orang tuanya di sekitar warung nasi kuning. Seseorang tak dikenal datang dengan mobil hitam, mengajak murid itu masuk ke mobil.
Murid tersebut menolak. Orang tak dikenal itu sempat menarik tangan sang murid. Pemilik warung nasi kuning melihat kejadian ini.
Baca juga: Isu Penculikan di Pontianak, Ini Kisah Sebenarnya
Dia sempat mengira terduga pelaku adalah keluarga yang akan menjemput. Karena terlihat janggal, pemilik warung kemudian berteriak dan terduga penculik melarikan diri.
Isu Penculikan
Kapolsek Sungai Ambawang, Iptu Surya Boy Michael Sihaloho dan Kepala Seksi SD Disdikbud KKR Suryadi, mendatangi SDN 24 Sungai Ambawang untuk mendalami informasi ini.
“Kami mengunjungi ke sekolah, untuk mengimbau agar lebih waspada menjaga siswa-siswanya. Terlebih pada saat kepulangan sekolah,” kata Iptu Surya Boy Michael Sihaloho.
Baca juga: Cara Nonton RUAI TV Digital
Dia menegaskan agar sekolah hanya memperbolehkan anak yang sudah dijemput orangtuanya, keluar dari gerbang sekolah. Jika belum ada jemputan, tidak boleh keluar dari gerbang.
Mengenai dugaan penculikan ini, Iptu Surya Boy Michael Sihaloho, mengatakan, orangtua dari murid itu belum membuat laporan resmi. Polisi juga sedang memastikan apakah informasi tersebut benar atau tidak.
“Kami sudah melakukan penyelidikan dan belum dapat memastikan benar tidaknya terjadi percobaan penculikan. Kami akan melakukan penggalian informasi lebih lanjut melalui saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian,” papar Iptu Surya Boy Michael Sihaloho.
Baca juga: Lintas Etnis Mainkan Naga Raksasa di Cap Go Meh Ketapang
Menindaklanjuti isu yang kian hangat ini, personil Polsek Sungai Ambawang menggencarkan patroli rutin pada jam-jam kepulangan sekolah.
Sementara Suryadi mengatakan, kepala dinas memerintahkan dia untuk menggali informasi mengenai dugaan percobaan penculikan. Sekaligus meminta para guru bijak menggunakan media sosial, dengan memastikan kebenaran informasi sebelum menyebarkannya.
“Kami masih menunggu kebenaran informasi tersebut dari pihak kepolisian,” kata Suryadi.
Baca juga: 20 Penyiar Kalbar Perdalam Moderasi Beragama
Juga, dia mengingatkan, selama peserta didik atau murid masih berada di lingkungan sekolah, masih menjadi tanggungjawab kepala sekolah dan para guru.
“Sekolah wajib menutup pagar sambil menunggu orang tua menjemput,” tegas Suryadi.
Meski isu penculikan sedang santer, aktivitas di persekolahan itu tetap berlangsung seperti biasa. Pantauan ruai.tv Kamis siang, para orangtua siswa mulai menunggu untuk menjemput anaknya, sebagai mana arahan kepala sekolah. (RED)
Leave a Reply