Arsip

Drama Pembunuhan Satu Keluarga di Kebun Sawit

penjahat jalanan Pontianak - narkoba di Sekayam - koruptor kapuas hulu - kasus pembunuhan ibu tiri ilustrasi borgol
Ilustrasi borgol: unsplash.com/ruai.tv
Advertisement

SINTANG, RUAI.TV – Peristiwa pembunuhan sadis satu keluarga di kebun kepala sawit di Kabupaten Sintang penuh drama. Jajaran Satreskrim Polres Sintang telah menangkap tersangka tunggal berinisial RA (27), Kamis (05/08/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kisah tragis ini bermula temuan sesosok mayat perempuan di kebun kelapa sawit di Dusun Laman Natai, Desa Solam Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Rabu (04/08/2021). Saat itu, seorang warga dusun, Paijan (25) berada di sana hendak mencari ikan.

Sekitar pukul 14.15 WIB, dia menemukan sosok perempuan dengan posisi telungkup di tanah, berlumurah darah. Paijan segera memberitahukan hal tersebut kepada pemilik kebun, yakni Mistami dan Rohman.

Advertisement

Baca juga: Percobaan Pembunuhan di Sekadau, Tersangka Panjat Tiang Listrik

Setelah mengecek kebenaran informasi ini, mereka segera memberi tahu warga lain dan melapor ke Polsek Sungai Tebelian. Polisi mengidentifikasikan jasad itu sebagai Turyati alias Turah (45), asal Banyumas yang berdomisili di Dusun Sokek, Desa Solam Raya.

Esok harinya sekitar pukul 17.15, warga kembali menemukan dua jenazah di kebun sawit yang tak terlalu jauh dari lokasi pertama. Jenazah ini teridentifikasi sebagai Sugiono (52), asal Semarang.

Dan seorang bocah, Afsya Amila Putri (4), kelahiran Temanggung, yang ternyata murid Taman Kanak-kanak di desa setempat. Sugiono dan Turyati merupakan pasangan suami istri. Sementara Afsya adalah cucu mereka.

Baca juga: Pembunuhan di Sandai, Gara-gara Utang Rp 100 Ribu

Pembunuhan Sadis

Hasil pendalaman terhadap para saksi mengarah pada terduga RA. Malam itu juga, personil Satreskrim Polres Sintang membekuk RA dan menginterogasinya.

Kepada polisi, RA mengaku telah membunuh ketiga orang ini. RA menuturkan, pada Senin (02/08/2021) dia hendak meminjam uang Rp 5 juta kepada Turyati. Tapi, Turyati malah berkata kasar kepada dia.

Baca selanjutnya dengan klik pages 2

Advertisement