Arsip

Uskup Pius Tahbiskan Pastor Baru Asal Balai Semandang

Bagian dari rangkaian prosesi Tahbisan Imamat Pastor Blasius Suhanedi Kusmantoro di Katedral Santa Gemma Galgani Keuskupan Ketapang. Foto: courtesy Komsos Keuskupan Ketapang/ruai.tv
Advertisement

Sekitar 10 tahun lamanya menjalani tempaan rohani, keilmuan, dan pengalaman lapangan, akhirnya dia memperoleh karunia berupa Tahbisan Imamat sebagai seorang pastor.

“Pastor adalah kata dalam bahasa Latin yang artinya gembala. Menjadi pastor artinya menjadi gembala, mengenal dan merawat domba-dombanya dengan penuh kasih,” kata Uskup Pius.

Uskup juga memuji capaian Frater Nedi ketika menjalani tahun pastoral. Menurut Uskup, Nedi telah menampakkan watak gembala yang baik saat melayani umat di pedalaman.

Advertisement

Baca juga: Uskup Mencuccini Tahbiskan Dua Pastor Baru di Sanggau

“Kalau dia berkunjung ke stasi dan menjumpai kapel kosong, dia tidak marah atau langsug pulang. Tapi justru menjumpai umat di rumah-rumah mereka dan berbincang. Dengan begitu, dia mengetahui kondisi umat. Pengalaman hadir di tengah umat, mendegarkan keluh kesah mereka, sungguh menutun untuk selalu rendah hati,” tutur Uskup Riana.

Arak-arakan kecil dengan jumlah umat terbatas karena pandemi saat prosesi Pentahbisan Pastor Blasius Suhanedi Kusmantoro di Katedral Santa Gemma Galgani, Keuskukan Ketapang. Foto: courtesy Komsos Keuskupan Ketapang/ruai.tv

Seorang pastor senior di Keuskupan Ketapang, Matheus Juli, masih terkait family dengan Nedi. Dia berharap, agar pengalaman iman “sang cucu” ini menginspirasi kalangan muda lainnya.

“Generasi muda di pedalaman harus mencintai budaya, tetapi tidak tenggelam karena budaya. Dan semoga banyak generasi muda di pedalaman yang terpanggil menjadi pastor,” harap Matheus Juli.

Baca juga: Uskup Sanggau Resmikan Gereja yang ke-992

Pastor Nedi sendiri mengaku, bibit panggilan muncul dalam dirinya karena hidup di tengah masyarakat sederhana. Dalam kondisi itu, sosok pelayan yang rendah hati sangat diimpikan umat.

“Kadang kala, solusi atas masalah muncul dari sikap iman dengan mau mendengarkan keluh kesah umat. Saya berasal dari keluarga sederhana, banyak kekurangan, tetapi Tuhan mau memakai saya untuk karya Rahmat-Nya. Saya bersyukur,” ucap Pastor Nedi. (SVE)

Advertisement