KETAPANG, RUAI.TV – Dalam satu tahun, Kabupaten Ketapang baru mampu menurunkan angka stunting sebesar 1,3 persen. Adanya penurunan angka stunting ini, membandingkan dengan data antara tahun 2021 dengan 2022.
Data prevalensi stunting di Ketapang pada 2022 sebesar 22,3 persen, menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Data ini menunjukkan ada penurunan prevalensi stunting di Ketapang dari tahun sebelumnya, sebesar 1,3 persen.
Baca juga: Lelaki 30 Tahun Tewas Kena 5 Tusukan di Jl Suwignyo
Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebut, stunting sebagai kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penyebabnya adalah kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, sehingga tinggi badan anak di bawah standar.
Kabupaten Ketapang masih harus bekerja keras untuk mencapai target nasional penurunan angka stunting. Sebab, sampai pada 2024, pemerintah pusat menargetkan penurunan persentase sebesar 14 persen.
Baca juga: Petani Sawit Hampir Tekor, Ini Hitungannya
Wakil Bupati Ketapang, Farhan, Selasa (31/01/2023) mengatakan, jika melihat persentase penurunan stunting baru sebesar 1,3 persen, maka untuk mencapai target nasional masih harus terjadi penurunan sebesar 8,3 persen lagi dalam satu tahun ini.
“Semua unit, stakeholder harus ambi bagian. Siapa berbuat apa, siapa bertanggungjawab apa. Soal stunting bukan pekerjaan satu sisi saja, ini komprehensif semua sektor harus terlibat,” tegas Farhan.
Baca juga: 121 ASN Ketapang Jadi Pj Kades
Stunting di Ketapang
Waktu satu tahun untuk mengejar target nasional 14 persen, membuat Ketapang harus berpacu dengan waktu. Menekan angka stunting harus dengan keterlibatan banyak sektor, tidak bisa hanya mengandalkan kalangan terbatas.
Karena itu, intervensi program dan kegiatan harus berkelanjutan sampai ke kelompok terkecil, mulai dari level keluarga, kemudian desa.
Baca juga: Yuk Kunjungi, 7 Hari Festival Cap Go Meh Pontianak
Kadis Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Kabupaten Ketapang, A. Tri Kurniasih, menilai, adanya penurunan angka stunting menunjukkan capaian yang mulai membaik.
“Penanganan stunting sudah lebih baik. Sudah ada rembuk stunting kabupaten, juga untuk konvergensinya. Hanya saja kemarin, konvergensinya belum sepenuhnya ke fokus stuntingnya,” ujar Tri Kurniasih.
Baca juga: Heri Saman Minta Naik Dango Dikemas Menarik
Dia menyebut, kesempatan bertemu para pihak, sebagai peluang untuk semakin menggencarkan penanganan stunting ke depan. Terutama konvergensi, atau penyatuan berbagai layanan kesehatan dan gizi anak, bisa terlaksana di berbagai tingkatan. (RED)
Leave a Reply