Dalam acara Robo’-Robo’, mereka membaca doa bersama. Setelah itu makan hidangan khas berupa ketupat.
“Mengingat masih di tengah pandemi, kami membatasi undangan hanya untuk 50 orang saja,” ucapnya.
Baca juga: Ritual Paradje, Kearifan Tradisi Melayu Sanggau Bersihkan Negeri
Selain menghadirkan unsur Forkopimcam Sandai, acara tolak bala itu mempertemukan perwakilan dari unsur etnis, agama, dan organisasi. Biasanya, ritual itu berlangsung pada Rabu terakhir bulan Safar menurut kalender Hijriah.
Di antara kalangan etnis lain, hadir Paguyuban Jawa, Persatuan Madura, Dewan Adat Dayak, Yayasan Tionghoa, Persatuan Tionghoa, Persatuan Masyarakat Padang dan Persatuan Flora Sandai.
“Alhamdulillah ketua masing-masing organisasi itu berkenan hadir,” katanya. (RED/AGU)
Leave a Reply