Arsip

Pertamakali, Uskup Ketapang Kunjungi Dusun Terpencil Ini

uskup ketapang
Umat Stasi Santa Lusia, Jampan, pedalaman Ketapang, menyambut Uskup Pius Riana Prabdi dengan ritual Dayak. Foto: DOK/ruai.tv
Advertisement

KETAPANG, RUAI.TV – Umat Katolik di dusun ini hanya berjumlah 26 kepala keluarga (KK). Stasinya bernama Santa Lusia di Kampung Jampan, Dusun Giet, Desa Merawa.

Daerah ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang. Stasi Santa Lusia ini berada di bawah Paroki Santo Yohanes Rasul, Balai Semandang, Keuskupan Ketapang.

Uskup Ketapang, Mgr Pius Riana Prabdi, mengunjungi umat Katolik di stasi ini, Sabtu (02/07/2022). Suatu kunjungan bersejarah, karena inilah kali pertamanya seorang Uskup menginjakkan kaki di dusun itu meski jumlah umatnya amat sedikit.

Advertisement

Baca juga: Uskup Pius Tahbiskan Pastor Baru Asal Balai Semandang

Kehadiran Uskup Pius di tempat itu, untuk meresmikan kapel atau Gereja kecil di dusun tersebut. Kapel ini berdiri berkat upaya gotong-royong umat setempat, dan juga bantuan dari paroki.

Mendatangi dusun itu, Uskup Pius dan rombongan harus berganti kendaraan. Semula menggunakan kendaraan roda empat, namun hanya bisa sampai di Dusun Giet.

Untuk menjangkau Kampung Jampan, lintasan jalan tidak memungkinkan untuk mereka lalui. Sehingga, umat menjemput rombongan menggunakan kendaraan roda dua. Di sebuah tanjakan, Uskup Pius sempat terjatuh, akibat tingginya pendakian.

Baca juga: Gereja Katolik di Stasi Sei Ubah Buah Gotong-royong Umat

Uskup Ketapang

Umat menyambut Uskup, Pastor, dan beberapa suster, dengan tradisi khas Dayak. Sebagai bentuk penghargaan terhadap tamu yang bersedia datang ke kampung mereka.

Kepala Desa Merawa, Sigi Purnomo, menyampaikan rasa terima kasihnya, karena Uskup Pius berkenan hadir di dusun itu. Dia menyebut, dusun ini merupakan tempat terpencil, dengan akses transportasinya sangat sulit.

“Namun Bapa Uskup berkenan datang. Ini suka cita bagi umat katolik Desa Merawa, yang baru pertama mendapatkan kunjungan Uskup,” tutur Sigi Purnomo.

Baca juga: Rp 50 Ribu, Iuran Umat Katolik Stasi Mangkup untuk Bangun Gereja

Uskup Pius pun mengungkapkan rasa syukurnya untuk semangat umat di stasi itu. Meski jumlah umat hanya 26 KK, mereka mampu membangun kapel dengan ukuran enam kali 10 meter secara bergotong-royong.

“Semoga Kapel di Jampan ini, menjadi cahaya seperti namanya Santa Lusia,” harap Uskup Pius. (*/SVE)

Advertisement