Arsip

Kalbar Tambah 6 Kasus Positif Covid-19

Advertisement

PONTIANAK – Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Sutarmidji menyampaikan ada penambahan 6 kasus baru Positif Covid-19 di Kalbar, Jumat (31/7/2020) siang.

Enam kasus baru ini terdapat di dua daerah yakni Kabupaten Ketapang 3 orang dan Kubu Raya 3 orang.

Hari ini ada tambah 6 yang positif, 3 Kabupaten Kubu Raya dan 3 Ketapang. Saya mohon maaf menyebut daerahnya, tetapi ini dibolehkan,” ujar Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Jumat (31/7) siang.

Advertisement

Midji menegaskan dirinya sebagai Ketua Gugus Tugas tetap ngotot agar Tes Swab dan Rapid Test gencar dilakukan, terlebih terhadap daerah atau sekolah yang akan menerapkan belajar secara tatap muka, hal ini mengingat adanya pelajar yang merindukan bangku sekolah, karena selama ini mereka hanya belajar secara Daring.

“Kenapa saya ngotot agar jangan ada kasus lagi dan tetap lakukan Swab PCR dan Rapid test, karena kasihan anak-anak kita yang sudah rindu bangku sekolahnya,” tuturnya.

“Daerah yang masih ada kasus berdasarkan aturan gugus tugas pusat tak boleh sekolah tatap muka dan kalau daerah itu banyak usaha bidang jasa akan berdampak orang tak berani datang ke daerah itu,” tambahnya.

Mantan Walikota Pontianak dua periode ini menyebutkan, bagi daerah yang tak bisa mengkaji lebih baik terhadap dampak dari Covid-19 ini akan berdampak pada daerah itu sendiri seperti pendapatan daerah.

“Daerah yang tidak mengkaji itu pasti akan berdampak pada pendapatannya,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menjelaskan, pasca Kalbar zero kasus Covid-19, hingga Jumat (31/7) jumlah kasus di Kalbar terdapat 28 orang.

Dari jumlah tersebut dua orang dirawat di Rumah Sakit dan ada pula yang diisolasi secara mandiri maupun diisolasi ditempat yang disediakan oleh pemerintah.

“Kasus konfirmasi kita sekarang ada 28 orang, 2 dirawat di Rumah Sakit, sisanya diisolasi baik mandiri maupun di tempat yang disediakan oleh pemerintah provinsi atau kota,” kata Harisson.

Meski tidak disebutkan secara spesipik data kasus baru, karena menjadi kewenangan daerah masing-masing, namun dengan adanya kasus baru ini setiap daerah dan semua pihak diminta harus tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan yang ditentukan pemerintah.(Red).

Advertisement