Arsip

Tak ada jembatan, warga tumbangkan kayu

Advertisement

SANGGAU-Masyarakat Kampung Keranjik, Dusun Tebedak Hilir, Desa Marita, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau mendambakan jembatan gantung sebagai penghubung menuju komplek pemakaman umum.

Jika hendak menuju pemakaman, saat ini warga setempat hanya menggunakan sampan dan jembatan darurat yang terbuat dari sebatang kayu yang belum di olah.

Seperti yang terjadi pada senin 11 Juni 2018 lalu, warga yang mengantar jenazah harus menggunakan sampan, dimana peristiwa seperti ini bukanlah yang pertama kali dirasakan oleh warga, setiap ada orang yang meninggal dunia, warga kampung Keranjik ini selalu kesulitan mengantar jenazah. kendala ini dikarenakan tidak adanya sarana jembatan penghubung antara perkampungan menuju tanah wakaf atau pemakaman.

Advertisement

Salah satu tokoh adat setempat, Komisius mengatakan, bahwa masyarakat sudah pernah mencoba mencari solusi, untuk memindahkan komplek pemakaman agar tidak menyeberangi sungai, namun solusi tersebut tidak membuahkan hasil karena tidak ada lagi lahan kosong sekitar pemukiman yang dapat wakafkan oleh para pemilik karena sudah menjadi lahan perekebunan karet dan kelapa sawit. “Sudah pernah kami cari solusi, namun di dekat pemukiman warga tidak ada lagi tanah milik warga yang dapat di wakafkan untuk dijadikan pemakaman umum.” Jelasnya.

Selama ini masyarakat kampung Keranjik hanya dapat menggunakan perahu milik salah seorang warga yang selalu dipinjam untuk menyebrangi Peti dan Jenazah sedangkan untuk warga yang menghadiri prosesi pemakaman hanya dapat melintasi sungai Ensabal dengan bantuan sebatang pohon kayu yang sengaja ditumbangkan warga beberapa tahun lalu agar bisa dijadikan sarana penyebrangan.

Masyarakat dikampung ini juga sudah pernah mengajukan permohonan jembatan gantung kepada pemerintah desa kecamatan dan kabupaten melalui musrenbang desa beberapa tahun lalu, namun hingga saat ini permohonan pembangunan ini belum dapat terealisasikan.

Masyarakat berharap kepada pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten, agar dapat membangun jembatan gantung yang permanen sebagai sarana penyebrangan menuju komplek pemakaman. permohonan jembatan gantung ini dipertimbangkan oleh masyarakat sesuai dengan kondisi jalur sungai Ensabal yang saat ini kerap meluap serta terdapat sampah berupa potongan-potongan kayu dari hulu sungai ketika musim penghujan.(Red)

Advertisement