Arsip

Karya Jari Jemari Anak Kampung di Kecamatan Ambalau Hasilkan Lebih 100 Juta, Sudah Dipamerankan Sampai Jakarta

Karya jari jemari anak kampung di Kecamatan Ambalau hasilkan lebih Rp100 Juta, sudah dipamerankan sampai Jakarta. (Ist/ruai.tv)
Advertisement

Lalu bagaimana sentuhan perempuan Dayak ini terhadap desanya?

Ternyata dari desa ini banyak karya anak-anak kampung yang berbahan dari hutan, dengan kualitas tak terbantahkan, meskipun berada di udik Sungai Melawi.

Karya itu berupa Tapah (lontong cabe), Lhosung (lesung), Kotahan (talenan), Suduk (sendok nasi dan sayur), hingga Asbak Rokok yang serba terbuat dari limbah kaju’ tobolion (kayu ulin).

Advertisement
Hasil kerajinan warga Desa Kolangan Juoi. (Ist/ruai.tv)

Itulah kira-kira terjemahan nama barang tersebut dari bahasa Dayak Uud Danum ke bahasa Indonesia.

Tak cukup sampai disitu, karya jari jemari anak Dayak Kolangan Juoi juga beranekaragam, jenis anyaman itu terbuat dari bahan Uoi (rotan), dengan kualitas rotan tua dan kokoh.

Kerajinan berbahan rotan itu seperti topi dengan beragam bentuk, takin unik beragam ukuran dengan model tertutup dan terbuka, tengkalang dengan beragam ukuran, pemukul bantal dan kasur, piring rotan beralas, gantungan kunci, tas jinjing ukuran besar dan kecil, yang bisa digunakan saat bepergian kemana pun.

Hasil kerajinan rotan warga Desa Kolangan Juoi. (Ist/ruai.tv)

Selain dua jenis kerajinan dengan dua bahan berbeda tersebut, warga desa juga memiliki kelompok kerajinan pembuatan baju khas Budaya Dayak.

Baju yang dibuat menyesuaikan kebutuhan dan kegiatan budaya ini, dipadu dengan bahan kain dan kulit kayu kapuak, corak dan motif yang dipadukan dengan warna benang dan manik-manik khas.

Baca di halaman berikutnya…

Advertisement