PONTIANAK – Adalah Nia Kurnia korban penganiayaan Istri Kapolresta Pontianak Kota, terbaring tak berdaya saat ditemui sejumlah wartawan di sebelah ruang salah satu rumah sakit di Pontianak Kota Jumat siang, (2/11/2018).
Selang infus terpasang di tangan dan hidung terpasang selang oksigen untuk membantu pernapasan karena korban mengalami sesak napas.
Kepada sejumlah wartawan saat menjenguknya, Nia mengaku telah dianiaya oleh atasannya sendiri berinisial M-H yang merupakan istri Kapolresta Pontianak Kota, sementara Nia sendiri merupakan istri dari anggota kepolisian yang bertugas di lingkungan Polresta Pontianak Kota.
Penganiayaan tersebut dialami Nia pada Selasa malam, di rumah kediaman Kapolresta Pontianak. Meski dianiaya Nia mengaku tak berani melawan lantaran yang dia hadapi saat itu adalah atasannya sendiri.
Dirinya mengaku ditampar, kemudian dicekik dan didorong sehingga tidak berani melawan lantaran nia sadar bahwa dirinya hanya bawahan.
Nia menambahkan dirinya juga mengaku bahwa sempat diancam dengan menggunakan pisau dengan melontarkan kata ingin membunuh dirinya.
Sementara itu keluarga korban Neti meminta agar kasus ini segera diselesaikan, hal tersebut penting sehingga kejadian serupa tak terjadi lagi pada istri anggota lainnya.
“Cuman kita maunya, istilahnya diselesaikan lah dengan yang wajar jangan sampai kena kebelakangan lagi kena istri anggota seperti itu,” Pinta keluarga korban.
Neti juga menambahkan bahwa yang namanya pimpinan harus bisa mengayomi masyarakat termasuk istri anggota juga diperhatikan. Pihak keluarga juga sudah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib dengan harapan laporan itu segera di proses.
“Sudah Kita laporkan ke Polresta, harapannya sih segera di proses,” timpalnya.
Hingga berita ini diterbitkan belum ada keterangan resmi dari istri Kapolresta Pontianak berinisial M-H Tersebut. (Red).
