Arsip

Sekolah Perempuan Adat di Perbatasan Negara

sekolah perempuan adat
Pelatihan Sekolah Perempuan Adat di Desa Sekida, Kecamatan Jagoi Babang. Foto: DOK/ruai.tv
Advertisement

BENGKAYANG, RUAI.TV – Keberadaan Sekolah Perempuan Adat penting untuk menggaungkan kesetaraan peran. Wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Bengkayang, telah memulainya di Desa Sekida, Kecamatan Jagoi Babang.

Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih (YKSPK) Pontianak, memberikan pelatihan kesdaran gender dan hak asasi perempuan, 13-14 Desember 2022 di desa itu. Pesertanya merupakan perempuan adat dari dua kampung, yakni Kampung Sejaro di Desa Sekida, serta Kampung Pareh di Desa Semunying Jaya.

Baca juga: Berkat Group WA, Terkumpul Rp 32 Juta untuk Perbaiki Jalan

Advertisement

Mereka mendapat dorongan untuk aktif dalam aktivitas Sekolah Perempuan Adat, yang muncul dari gerakan ini.

Sejumlah perempuan mendapat kesempatan mendapatkan paparan serta berdikusi mengenai peran mereka dalam kehidupan sehari-hari. Tentu, peran yang setara dengan kaum laki-laki, sehingga hak asasi merekan pun terjamin.

Baca juga: Dinihari, Pemuda Ini Buang Bayi di Semak-semak

Satu di antara fasiliutator, Erni, mengatakan, pelatihan ini membekali para perempuan adat di perbatasan, dengan wawasan agar dapat berkarya dan berkreativitas tanpa batasan. Karya dan kreativitas tersebut bertujuan untuk menopang kebutuhan keluarga.

“Perempuan adat harus dapat menjalani peran yang aktif, dalam interaksi keseharian. Baik di dalam menggurusi rumah maupun bekerja di luar rumah,” ujar Erni.

Baca juga: Pemilu Setahun Lagi, Pemilih Pemula Mulai Edukasi Politik

Dia memberi contoh, dalam suatu pekerjaan, jangan ada perbedaan jumlah upah atau gaji bagi pekerja laki-laki dengan perempuan. Sebab, mereka memiliki tugas dan tanggungjawabnya sendiri-sendiri.

Adanya Sekolah Perempuan Adat, menjadi daya dorong untuk mengangkat harkat martabat perempuan. Sehingga dengan demikian, mereka memiliki hak dan kesempatan yang sama. (RED)

Lihat videonya di sini:

Advertisement