BENGKAYANG, RUAI.TV – Musim buah telah tiba. Para petani tradisional di pedalaman Kalimantan, menanfaatkan kesempatan ini untuk menambah penghasilan.
Mereka yang sehari-hari menyadap pohon karet, sementara meninggalkannya. Aktivitas beralih ke pohon-pohon durian di hutan.
Biasanya, mereka membangun pondok di sekitar pohon durian itu. Menginap di sana, menantikan buah-buah durian berjatuhan.
Tak hanya orang tua. Anak-anakpun ikut menginap di pondok. Merasakan wisata ala masyarakat pedalaman.
Mencari hiburan, sekaligus sedikit menambah penghasilan. Sebab, buah-buah ini mereka bawa ke kota. Harganya lumayan. Berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu per buah.
Baca juga: Kisah Tragis Korban Longsor di Kayong Utara Saat Menunggu Durian
Umumnya, kisaran harga ini terbilang tinggi untuk masa permulaan buah jatuh. Harga akan mulai menurun, seiring semakin banyaknya suplai. Dan akan naik lagi nanti di penghujung musim buah. Begitulah dinamikanya.
Mereka yang lebur dalam keasyikan ini, di antaranya, warga Kampung Pakeng, Desa Bhakti Mulia, Kecamatan Bengkayang. Telah sejak lama, komoditas berupa buah durian menjadi alternatif tambahan penghasilan bagi mereka.
(Baca selanjutnya dengan klik pages 2)
Leave a Reply