Arsip

SPBU Tak Ada Hati? Relawan Ambulans Dipaksa Beli Dex, Iin Irwansyah: “Bisnis Doang, Kemanusiaan Nol”

Karena belum ada Barcode, Mobil Ambulans Relawan Kemanusiaan terpaksa harus mengisi Pertamak Dex oleh petugas SPBU di Pontianak. (Foto/ruai.tv)
Advertisement

PONTIANAK, RUAI.TV – Ketua Relawan Lasarus Kalbar, Iin Irwansyah, mengkritik keras kebijakan SPBU yang tidak memberi ruang khusus bagi kendaraan sosial dan kemanusiaan.

Ia marah saat mobil ambulans milik relawan yang membawa jenazah dan pasien gawat darurat dipaksa membeli bahan bakar Dex seharga Rp13.000 per liter, bukan solar subsidi yang jauh lebih murah dan sesuai kebutuhan.

“Ini bukan soal minta gratis, tetapi soal kebijaksanaan dan nilai kemanusiaan. Ambulans kami membawa jenazah dan pasien dari masyarakat kecil, tetapi SPBU tidak peduli. Mereka hanya mengutamakan bisnis, bukan nilai sosial,” tegas Iin, yang juga alumni FISIP Untan.

Advertisement

Baca Juga: https://ruai.tv/berita/gudang-oli-palsu-digerebek-wagub-kalbar-desak-berantas-sampai-akar/

Iin menjelaskan, mobil ambulans Relawan Lasarus memang belum sempat mengurus barcode untuk BBM subsidi karena kendaraan itu belum lama beroperasi. Namun, SPBU tetap menolak memberikan solar subsidi dan memaksa kendaraan itu membeli Dex dengan alasan tidak memiliki barcode.

“Seharusnya SPBU memberi kelonggaran bagi kendaraan sosial seperti ambulans dan mobil pemadam kebakaran. Ini kendaraan yang digunakan untuk membantu warga, bukan untuk bisnis pribadi. Kami siap bayar, bukan minta gratis, tetapi tolong beri kesempatan masuk ke antrean solar subsidi,” ujarnya dengan nada kecewa, Sabtu (21/6).

Baca Juga: https://ruai.tv/sintang/bbm-langka-di-serawai-ambalau-ini-komentar-rudy-andryas/

Iin juga menyentil pemerintah daerah dan pihak terkait yang belum membuat kebijakan khusus bagi kendaraan sosial. Menurut dia, pemerintah harus segera membuat aturan agar SPBU dapat memberi prioritas bagi kendaraan yang digunakan untuk kebutuhan kemanusiaan.

“Ini pengalaman pahit bagi kami. Tidak ada sedikit pun kebijaksanaan dari SPBU. Alasannya hanya soal barcode. Tidak adakah tempat bagi nilai kemanusiaan dalam bisnis SPBU?” tegas Iin.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak media masih berusaha mengkonfirmasi pihak Pertamina dan instansi terkait mengenai keluhan ini.

Namun pengalaman ini memberi pesan tegas: SPBU dan pihak terkait harus segera berubah dan membuat kebijakan khusus bagi kendaraan sosial, agar bisnis tidak terus mengalahkan nilai-nilai kemanusiaan.

Advertisement