SEKADAU, RUAI.TV – Persoalan penambangan emas tanpa izin (PETI) yang marak di Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, belum juga menemukan solusi. Terutama, akibat dampaknya yang begitu terasa mencemari aliran sungai.
Satu di antaranya, Sungai Senaot yang menjadi sumber air masyarakat, kini keruh pekat. Warga setempat mengeluhkan kondisi ini karena belum juga ada perubahan ke arah yang lebih baik.
Baca juga: Naik Helikopter ke Nanga Mahap, Kapolda Tekankan Hal Ini
Bahkan, Kepala Kepala Desa Nanga Mahap, Saherman, mengaku mulai kebingungan menghadapi masalah ini. Beberapa tindakan sudah dilakukan untuk menghentikan aktivitas PETI yang ternyata masih beroperasi di wilayah perhuluan sungai.
“Bingung, ke mana lagi harus mengadu,” ujar Saherman kepada ruai.tv, Minggu (09/05/2021).
Dia memaparkan, sejumlah upaya telah dilakukan bersama masyarakat terdampak, untuk menolak PETI di wilayah Kecamatan Nanga Mahap.
Baca juga: Polisi Datang, Pekerja PETI di Nanga Biaban Kabur
Selain melalui jalan musyawarah bersama Forkopimcam, pemerintah desa, tokoh masyarakat hingga tokoh adat termasuk perwakilan warga, sudah dua kali melakukan aksi penolakan PETI ke Kantor Camat Nanga Mahap.
Leave a Reply