Arsip

Pekerja PETI Demo di Halaman Bupati Sintang

demo PETI Sintang
Aksi massa pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di halaman Kantor Bupati Sintang, Rabu (31/05/2023). Foto: DOK/ruai.tv
Advertisement

SINTANG, RUAI.TV – Kelompok massa yang merupakan pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) melakukan aksi demonstrasi di halaman Kantor Bupati Sintang, Rabu (31/05/2023). Para pekerja PETI ini berasal dari berbagai kecamatan di kabupaten tersebut.

Aksi ini dipicu oleh adanya operasi penertiban PETI oleh aparat Polda Kalbar di sejumlah daerah akhir-akhir ini. Polisi melakukan penertiban terhadap PETI, sebagaimana instruksi dan program kerja Kapolda Kalbar, Irjen Pol Pipit Rismanto.

Baca juga: Mahasiswa di Sintang Benjol, Dilempari Kursi Oleh Senior

Advertisement

Polres Sintang mengerahkan ratusan personel untuk mengamankan aksi tersebut. Kapolres Sintang, AKBP Tommy Ferdian, mengatakan, aksi damai ini merupakan bentuk protes penambang emas di Sungai Kapuas atas penghentian aktivitas terkait PETI.

Para demonstran menyampaikan keluhan akibat belum adanya solusi dari pemerintah atas penertiban aktivitas PETI. Sementara mereka mengaku, menggantungkan hidup dari pekerjaan tersebut.

Baca juga: 135 Perempuan Kapuas Hulu Nyalon Jadi Dewan

“Hampir seluruh personel kita kerahkan dari Polres Sintang, Polsek jajaran hingga BKO Brimob dan dibantu juga TNI serta Pol PP untuk antisipasi potensi kerawanan yakni aksi anarkis yang dapat terpicu jika kondisi sudah tidak kondusif,” kata Kapolres, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi ruai.tv.

Kapolres menyerukan agar demonstran melakukan aksi dengan tertib dan menghindari tindakan anarkis serta provokasi. Sejak massa berkumpul di Taman Entuyut, sebelum bergerak ke halaman kantor bupati, polisi telah meminta koordinator aksi agar tetap menjaga kondusifitas situasi.

Baca juga: Hampir 3.000 Butir Ekstasi Hendak Diterbangkan dari Bandara Supadio

Polisi melakukan penertiban terhadap aktivitas PETI di sepanjang Sungai Kapuas, untuk menekan akibat negatif berupa kerusakan lingkungan. Air sungai tercemar logam berat, seperti mercuri, yang membahayakan masyarakat.

Di sisi lain, banyak pekerja yang sangat menggantungkan nafkahnya pada kegiatan ini. Itu sebabnya, mereka menggelas aksi damai, meminta pemeritah memberikan solusi atas masalah ini. (RED)

Advertisement