SINTANG, RUAI.TV – Seorang mahasiswa semester dua berinisial PML di sebuah kampus di Kabupaten Sintang mengalami benjolan di kepala. Dia menjadi korban lemparan kursi oleh seniornya berinisial RK, mahasiswa semester delapan di kampus yang sama.
Kejadiannya pada Selasa (30/05/2023) siang di ruang kelas. Tindak kekerasan ini bermula dari perselisihan antara senior dan junior tersebut.
PML jarang mengikuti kegiatan kampus, dan ini yang RK permasalahkan. RK mengacungi jari tengah ke muka PML, dan mereka saling berbalas.
Baca juga: 135 Perempuan Kapuas Hulu Nyalon Jadi Dewan
Selang satu jam kemudian, RK dan rekannya mahasiswi berinsial CH serta senior lain, mendatangi ruang kelas PML. Saat itu, tidak ada dosen yang sedang mengajar di kelas tersebut.
PML yang dikonfirmasi ruai.tv, Rabu (31/05/2023) pagi, menuturkan, setelah memasuki kelasnya, RS duduk di kursi depan dan CH menghampiri MPL. Kepada MPL, CH berkata: “Ngapa kau dak sopan sama aku? Dak sopan sama senior?”.
“Saya tidak menjawab pertanyaan tersebut kemudian saya mengambil tas saya, kemudian bersiap untuk pulang,” kata PML kepada ruai.tv.
Baca juga: Hampir 3.000 Butir Ekstasi Hendak Diterbangkan dari Bandara Supadio
Mahasiswa Sintang
PML tidak mau berdebat dengan para senior itu dan memutuskan untuk meninggalkan kelas. Apalagi, menurut PML, cukup banyak senior yang juga ikut mendatangi ruang kelas.
Saat PML hendak keluar kelas, CH dan RK tiba-tiba menarik bajunya. Merasa bajunya ditarik, PML berupaya membela diri dengan melepaskan tarikan itu.
“Setelah itu RK berkata kepada saya, ‘Ngapa kau dak sopan sama senior’. Saya menjawab ‘Abang jak dak sopan sama saya”. Dan saudari CH berkata, ‘kau gila hah?”. Mendengar itu saya langsung kelaur kelas dan RK menarik baju saya lagi, dan saya lepaskan,” ujar PML.
Baca juga: Musdat Kengkubang 3, Pelestarian Adat, Rawat Hutan yang Tersisa
RK sempat melontarkan kata-kata kasar, kemudian melempar sebuah kursi berbahan besi ke arah PML. Lemparan itu mengenai tubuh PML sehingga mengakibatkan benjol di kepala belakang kiri dan pundak kiri. PML hendak mengejar RK, namun sejumlah senior lain menahan dia.
Satu di antara pengajar di kampus itu, Sofian, mengaku sudah mengetahui kejadian kekerasan ini. Dia menganjurkan PML untuk membuat laporan polisi.
Baca juga: 11 Warga Singkawang Terjebak Konflik Senjata di Kamboja dan Myanmar
“Saya minta polisi dan aparat penegak hukum yang berwenang agar benar lakukan penegakan hukum,” ujar Sopian.
PML telah membuat laporan polisi ke Polres Sintang dengan STTP/112/V/2023/Kalbar/Res Sintang tertanggal Selasa 30 Mei 2023. Laporan itu diterima oleh perugas piket Reskrim, Bripda Antonio Angga Pratama. (RED)
Leave a Reply