SINTANG, RUAI.TV – Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Rudy Andryas, mengomentari kelangkaan BBM terutama di kawasan Kecamatan Serawai dan Ambalau akhir-akhir ini. Dua kecamatan ini terdampak cukup berat karena ketiadaan pasokan BBM.
Rudy Andryas, yang merupakan anggota dewan dari daerah pemilihan Sintang 5, mencakup Serawai-Ambalau, menjadi tumpakan keluhan masyarakat. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023 ini, kebutuhan BBM masyarakat kian meningkat.
Baca juga: Pertalite Mulai Langka di Kawasan Timur Kalbar
Kecamatan Ambalau hanya mengandalkan jalur sungai untuk transportasi BBM. Konsumsi BBM untuk kendaraan air ternyata lebih boros ketimbang kendaraan darat.
“Stok pertalite kosong di Serawai, sampai hari ini,” kata Rudy Andryas, Selasa (18/04/2023).
Baca juga: Segini Prediksi Kenaikan Konsumsi BBM Saat Lebaran di Kalbar
Menurut Rudy, ponton pengangkut BBM untuk persediaan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Serawai, tersangkut dalam perjalanan air rute Nanga Pinoh, Melawi-Serawai. Sebab, jalur sungai ini mengalami pendangkalan akibat kemarau.
Dia menyebut, dulunya angkutan darat bisa tembus hingga Serawat menggunakan mobil double gardan atau truck, jika terjadi musim kemarau. Cara ini dulunya menjadi solusi bagi pedagang untuk pengangkutan BBM dari pusat kota kabupaten menuju kecamatan tersebut.
Baca juga: Kapolda Kalbar Petakan Titik Rawan Kejahatan Jelang Hari Raya
“Tapi sekarang mereka takut, tentu berkaitan dengan aturan segala macam,” tutur Rudy.
Dia meminta semua stakeholder bekerja sebagaimana yang patut menurut hukum, atau pertimbangan khusus agar BBM bisa sampai di penghujung sungai. Selain masalah kemarau, proses penegakan hukum oleh Polda Kalbar juga ikut disorot.
Baca juga: Remaja Bersenjata Tajam Tawuran di Depan Hutan Kota Ketapang
Sebab, para pedagang BBM tidak berani melakukan penyediaan stok, karena khawatir dianggap melanggar hukum. Di sisi lain, adanya pedagang BBM kerap menjadi solusi, manakala kelangkaan BBM terjadi di wilayah pedalaman. (RED)
