Sudarno menambahkan, saat ini Sungai Sekadau masih menjadi sumber air utama puluhan ribu masyarakat. Terutama yang tinggal di pesisir sungai. Umumnya maasyarakat memanfaatkan air itu untuk keperluan sumber air minum, mencuci, mandi, dan usaha budidaya ikan dengan sistem keramba.
“Saya mendesak Polda Kalbar bertindak cepat melakukan penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku PETI ini,” pintanya.
Baca juga: DAD dan MABM Jatuhkan Sanksi Adat
Dia juga berharap, aparat tidak tebang pilih dalam melakukan penindakan. Sebab akibat ulah beberapa pekerja yang berdalih sebagai mencari isi perut, harus mengorbankan puluhan ribu masyarakat.
Legislator asal Desa Perongkan ini menambahkan, jika PETI di Sekadau dibiarkan terus menerus, tidak menutup kemungkinan akan terjadi konflik sosial di tengah masyarakat.
Ia juga mendesak Polda Kalbar segera menindaklanjuti aksi anarkis yang dilakukan oleh pekerja PETI di Kantor Camat Nanga Mahap. Lebih satu bulan aksi tersebut, belum ada kabar penanganan secara hukum. Padahal sudah jelas siapa orator dalam aksi tersebut.
“Anehnya sampai saat ini satu pun pelaku tidak ada yang ditangkap dan diproses hukum. Saya mohon itu disidik dan ditindaklanjuti,” kata Sudarno. (TS)
Leave a Reply