Arsip

Pangkalan TNI AL Kalbar Diusulkan Bernama Pangsuma

Kodamal Pangsuma
Napak tilas perjuangan Pangsuma di wilayah Kecamatan Meliau. Foto: DOK/ruai.tv
Advertisement

SANGGAU, RUAI.TV – Pangsuma merupakan nama tokoh pejuang Dayak dari wilayah Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau. Nama Pangsuma diusulkan menjadi nama Komando Daerah Maritim (Kodamar) TNI Angkatan Laut (AL) di Provinsi Kalimantan Barat.

Munculnya pengusulan nama Kodamar TNI Al ini terjadi saat kegiatan penempatan papan prasasti Pangsuma di Dusun Nek Bindang, Kecamatan Meliau, Kamis (02/12/2022). Kegiatan ini menghadirkan Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, Wadanlantamal XII Pontianak, Kolonel Marinir Budiarso, dan sejumlah tokoh masyarakat lokal.

Baca juga: Perempuan Tanpa Identitas Teriak-teriak di Lanting Pinoh

Advertisement

Budiarso mengatakan, penempatan papan prasasti ini dilakukan karena pangkalan utama TNI AL diusulkan berubah nama menjadi Kodamar IV Pangsuma.

“Nama pangsuma ini sangat cocok untuk nama Kodamar, karena merupakan pahlawan lokal asal Kalbar yang mampu melawan penjajahan Jepang yang sudah menggunakan kapal modern dengan sejata seadanya,” papar Budiarso.

Baca juga: Border Entikong Buka, 9.249 Paspor Terbit di Sanggau

Pada spanduk yang terpasang di lokasi, ada tulisan: “Di pinggir sungai inilah (Suak 13) pada bulan Juni 1945 Pangsuma dan kawan-kawan mengawal pertempuran Angkatan Laut Kekaisaran Jepang (Kaegun).”

“Kami mencari pahlawan laut, pahlawan yang berjuang di laut dari Kalbar. Dari beberapa sumber, kami mendapatkan nama Pangsuma. Hari ini sudah ada bukti, kami melaksanakan napak tilas perjuangan Pangsuma di tempat ini. Ke depan Insya Allah, nama ini akan kami usulkan jadi nama Kodamar,” ujar Budiarso.

Baca juga: Korban Tabrak Lari di Tayan Hilir Meninggal Dunia

Usulan nama pejuang tersebut mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Sanggau. Yohanes Ontot mengatakan, penamaan tersebut menjadi bukti ingat dengan sejarah pejuang asal etnik Dayak Kecamatan Meliau.

Pangsuma, kata Yohanes, sudah melahirkan sejarah orang desa yang mampu bertarung melawan penjajahan Jelang.

“Terima kasih, secara khusus keluarga besar Pangsuma atau Nek Bendera, atau Pak Bendera, atau Abang Bendera, karena masih ada keluarga-keluarga dekatnya saat ini,” kata Yohanes. (RED)

Advertisement