SANGGAU – Ribuan umat se-Keuskupan Sanggau mengikuti misa konsekrasi dan dedikasi Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Sanggau, Selasa (11/9/2018). Misa dipimpin Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo yang juga Ketua Konfrensi Wali Gereja Indonesia (KWI).
Hadir dalam peresmian ini Uskup se-Indonesia, Bupati Sanggau, Paolus Hadi, Wabup Sanggau, Yohanes Ontot, Bupati Sekadau Rupinus dan Wabup Sekadau Aloysius, Ketua DPRD Sanggau Jumadi dan Anggota DPRD Sanggau lainya, Ketua DPRD Sekadau, unsur Forkopimda Sanggau, Sekda Sanggau, AL Leysandri, Lintas Etnis di Sanggau, Lintas Organisasi di Sanggau dan undangan lainya.
Banyaknya Umat yang ikut misa kursi yang ada didalam Gereja, baik dilantai dasar maupun balkon Gereja, sekeliling gereja dipadati umat. Tampak juga aparat keamanan dari TNI/Polri, organisasi lintas etnis dan yang lainya berjaga-jaga di sekitar Gereja Katedral Sanggau.
Uskup Sanggau, Mgr Yulius Menccucini CP menyampaikan ucapan syukur dan berterima kasih kepada Allah yang maha kuasa karena telah memberi kepada kita suka cita untuk membangun kepadanya.
“Diantaranya rumah-rumah kita, sebuah tempat dimana dia terus membimbing dan menjaga umatnya yang sedang berjiarah di bumi dengan anugerahnya dan juga memberikan kepada kita tanda dan cara untuk kesatuan kita denganya, ” Ucapnya.
Dengan upacara peresmian dan dedikasi, Gedung ini menjadi Gereja Katedral dengan pelindungnya Hati Kudus Yesus. Gereja Katedral adalah gereja induk dari setiap gereja di keuskupan.
“Gereja ini mengingatkan kita bahwa di dunia kita berjiarah dan gedung ini adalah tempat istimewa dimana datang untuk meyembah tuhan yang tinggal diantara kita. Dan untuk menikmati santapan roti dari surga, ” jelasnya.
Uskup juga mengatakan, dalam gereja ini kita akan bersama-sama dengan Tuhan dan di gereja ini kita akan belajar untuk mengenal bahwa kita adalah saudara-saudari membangun hari demi hari dalam diri kita, kesucian dan kekudusan. “Sehingga menjadi batu-batu hidup dalam gereja. Penuh semangat dan berbuah iman,” ujarnya.
Gedung Katedral kita, lanjutnya, merupakan suatu sintesis yang indah antara teknik, arsitektur, kebudayaan, seniman dan kehidupan yang terlambang dengan pohon yang hidup.
“Gedung katedral ini melambangkan gereja Inkulturatif. Nilai-nilai seni dan budaya yang terlambang oleh berbagai simbol, membuktikan bahwa gereja keuskupan Sanggau sudah mengakar dalam budaya dan tradisi setempat, ” tegasnya.
Impian umat dalam mendirikan Gereja Katedral ini, kata Uskup, mulai sejak 8 tahun yang lalu. Berkat kerjasama banyak pihak, arsitek, pemborong dan seniman yang terbuka mendengarkan saran dan masukan dari banyak orang.
“Terutama dukuangan finansial dari sumbangan wajib Rp 25 ribu dari setiap jiwa umat katolik se-Keuskupan Sanggau yang menghasilkan Rp 14 miliar, bantuan dari Pemprov Kalbar, Pemda Sanggau dan Pemda Sekadau sebanyak Rp 16 miliar, kemudian donatur lainya mencapai Rp 5 miliar, Sehingga Gereja yang agung, indah, arstiktik dan ilkulturatif ini dapat direalisasikan dengan biaya keseluruhanya Rp 35 miliar, ” tambahnya.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah menyumbang bagi pembangunan gereja katedral ini dan berdo’a kepada Tuhan agar membalas kebaikan hati anda semua dengan kelimpahan rahmatnya, ” Sambungnya.
Uskup menambahkan, kita tentunya sangat bangga akan keindahan dan kemegahan Gereja Katedral, tapi kita harus bangga dengan gereja di dalam diri kita. karena itu, janganlah menghancurkanya dengan perbuatan dan pekerjaan yang tidak adil.
“Sebab, bait Allah adalah kudus, dan bait allah itu adalah kita sendiri. Apabila kita masuk kedalam gereja tuhan datang dengan gembira kedalam hidup kita. Dan saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua KWI yang telah berkenan memberkati dan mendedikasikan gereja Katedral ini, terima kasih kepada semua Uskup yang berkenan hadir dan para Pastor, Bruder dan Suster,” Tutupnya.(Red)
Leave a Reply