Kepala Disporapar Kabupaten Sanggau, Libertus Toto Martono, mengatakan, festival itu sekaligus menyongsong Hari Jadi Kota Sanggau. Karenanya, kuliner khas daerah pun menjadi signifikan untuk semakin diperkenalkan ke khalayak.
Dalam situasi pandemi, mereka menyelenggarakan festival secara terbatas. Lokasinya di kawasan Wisata Alam Batu Posok di Desa Penyeladi.
“Menggali kreativitas masyarakat di tengah masa pandemi. Sehingga masyarakat tetap semangat, tetap kreatif yang bermanfaat bagi semua orang. Sehingga secara perlahan Batu Posok dikenal oleh orang luar sehingga mereka mau datang ke sini,” kata Libertus Toto Martono.
Lihat juga: Tradisi Potong Rambut Bayi Dayak Kanayatn – VIDEO
Para pelaku kuliner ini mendemonstrasikan proses pembuatan lemang tersebut. Mulai dari mengukur daun pisang sebagai alas, kemudian memasukkannya ke dalam bambu atau buluh, dan memasukan beras ketannya.
Kemudian mereka menanak bambu berisi beras ketan itu di bara api. Menjejerkannya secara berdiri, menyerupai pagar. Menjaga nyala bara api agar pembakaran berlangsung secara merata. (RED)
