Arsip

11 Inovasi Unggulan Sambas Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

11 inovasi sambas - RUAI.TV
Lomba kepala daerah inovatif kategori kabupaten dan kota 2021. Foto: IST/ruai.tv
Advertisement

Perekonomian Sambas

“Pantai Temajuk itu indah sekali, tapi sayang berlum terekspose maksimal, beberapa waktu lalu saya sampaikan langsung ke Menparekraf, Pak Sandiaga Uno, untuk datang ke Sambas, karena kami di perbatasan paling utara dari Pontianak, jarang sekali dikunjungi pejabat tinggi,” katanya.

Bupati Satono mengatakan, fasilitas umum, infrastruktur jalan dan listrik adalah kendala utama di Desa Temajuk. Hal itu berdampak besar bagi dunia pendidikan anak selama masa pandemi Covid-19 karena tidak ada listrik, anak-anak sekolah kesulitan belajar daring.

Dalam event Fespa kata Bupati Satono, pemerintah juga berupaya melestarikan keanekaragaman hayati seperti melepas anak penyu (tukik) dari penangkaran. Sebab, sepanjang bibir pantai di Paloh adalah habitat penyu untuk bertelur.

Advertisement

Bupati Satono mengatakan, Dinas Perkim LH juga membina masyarakat agar ikut serta dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Pemangkat. Sinergi yang baik antara pemerintah dan pegiat lingkungan akan menjadikan Kota Pemangkat bersih dan asri.
Selanjutnya ada One Village One Product (OVOV) yang sedang digenjot oleh Pemda Sambas. Salah satu yang diunggulkan adalah potensi buah naga di Jawai.

Bupati Satono mengatakan, satu desa harus ada satu produk unggulan lokal, yang bersinergi dengan investasi dan didukung oleh inovasi.

Baca juga: Agar Kades Tak Kena Kasus Hukum, Ini Pesan Bupati Sambas

Inovasi di Sambas

“Belum lama ini, saya panen buah naga 150 ribu batang di Jawai, tapi sayang sektor hilirnya belum terkelola dengan baik. Ketika panen raya buah naga segitu banyaknya akan dipasarkan kemana. Itu menjadi kendala bagi para petani buah naga di Jawai,” jelasnya.

Bupati Satono mengatakan, mereka juga sedang membuat inovasi bagaimana mengatur skenario agar panen jeruk secara berjenjang dalam setahun dengan program Bujangseta. Ada juga inovasi Internet Pedesaan Akomodatif (Insanak) yang sedang digalakkan saat ini.

“Sebagai wilayah perbatasan, masih banyak blank spot listrik dan akses internet di Sambas. Itu telah menghambat proses belajar daring siswa. Di mana anak-anak sekolah dasar kelas 1 2 dan 3 banyak yang tidak bisa membaca karena terbatasnya tatap muka,” katanya.

Kemudian kata Bupati Satono, sekarang Pemda Sambas punya wadah pengaduan kekerasan anak via seluler, dan itu mencakup semua jenis kekerasan anak dalam program Siaga Kekerasan Anak. Ada lagi program pemuda siap kerja, di mana pemerintah menyediakan kerjasama dengan balai latihan kerja agar para pemuda bisa belajar keahlian dan punya kompetensi.

“Semua ini tidak bisa saya selesaikan sendiri. Butuh sinergi semua pihak terutama masyarakat itu sendiri. Kita juga tidak menepis bahwa selalu ada kendala dalam meciptakan sebuah inovasi yang pro rakyat, maka dari itu konsep pentahelix di mana pemerintah, akademisi, pengusaaha, masyarakat, dan media dilibatkan,” pungkasnya. (TS)

Advertisement