PONTIANAK, RUAI.TV – Dua pelajar pramuka dari SMA Santo Paulus Pontianak bersama seorang pembina, berpartisipasi dalam Sarawak 1st Rover Moot. Ini merupakan ajang tiga negara, yakni Malaysia, Brunai Darusaalam, dan Indonesia, menggelar kegiatan kepramukaan bersama.
Dari Indonesia, hanya dua daerah yang mengikuti kegiatan ini. Ada delapan peserta, terdiri atas pelajar pramuka dan pembinanya masing-masing.
Peserta dari Indonesia ini berasal dari Kota Pontianak di Kalimantan Barat, dan Indramayu di Jawa Barat. Kota Pontianak mengutus dua pelajar pramuka dari SMA Santo Paulus bersama seorang pembina.
Baca juga: 4 Hari Hilang, Lelaki Ini Meninggal di Selokan Trans Kalimantan
Kemudian, dari Indamayu, dua pelajar dari SMA Wirautama dan juga seorang pembina. Juga, ikut serta dua pembina lainnya.
Pembina pramuka SMA Santo Paulus, Yuliana Sri Marti, mengatakan, kegiatan ini berlangsung selama sepekan, termasuk waktu keberangkatan dan kepulangan.
Tim pramuka dari Pontianak berangkat melalui Perbatasan Entikong pada 30 Juni 2022. Kegiatan di Sarawak pada 1 sampai 4 Juli 2022.
Baca juga: Rp 36,7 M Total Gaji ke-13 untuk ASN Ketapang
Pramuka Antarbangsa
Kegiatan pramuka–atau Pengakap dalam bahasa Malaysia–berlangsung di Bumi Perkemahan Matang, Kuching, Sarawak. Yuliana menuturkan, mereka membangun tenda bersama peserta dari negara lain di suatu lapangan yang indah dan asri.
“Bumi perkemahan ini sungguh natural dan menawarkan pemandangan alam yang begitu mempesona. Juga kesempatan kami untuk berkenalan dan membangun jaringan dengan pramuka dari Negeri Jiran,” tutur Yuliana.
Kegiatan tersebut merupakan inisiasi dari Persekutuan Pengakap Malaysia, Cawangan Sarawak. Kota Pontianak sebenarnya mendapatkan kuota untuk 18 peserta.
Baca juga: Tunggak Pajak di Pontianak, Lihat Sanksinya
Seorang pelajar pramuka dari SMA Paulus, berbekal sebuah sape’ atau gitar khas Dayak. Dia akan menampilkan musik tersebut, yang juga sangat populer di Negeri Jiran.
Kerajaan Sarawak ingin memperkenalkan budaya mereka, sekaligus membangun jaringan kepramukaan tiga negara. Cara ini sekaligus mendorong gerakan pramuka regional menuju kepanduan dunia. (SVE)
Luar biasa ! menanamkan jiwa ksatria pada diri anak sebagai upaya pembentukan karakter pemimpin yang mampu memimpin dirinya sendiri, keberanian berkomunikasi dan kerjasama adalah kunci !