PONTIANAK, RUAI.TV – Pelajar SMA Santo Paulus Pontianak, Daton, menampilkan permainan sape’ di kawasan Kuching Waterfront, Sarawak, Malaysia. Rekannya sesama pelajar satu sekolahan, Teresa Tesa, tampil menyanyi.
Mereka membawakan dua lagu berbahasa Dayak Kanayant berjudul “Jubata”. Dalam bahasa Indonesia, Jubata berarti Tuhan. Selain itu, Daton memainkan musik khas sape berjudul “Leleng”.
Penampilan mereka mendapatkan appluse meriah dari para peserta, yang merupakan anggota pramuka dari tiga negara, yakni Indonesia, Brunai Darussalam, dan Malaysia.
Baca juga: Pramuka SMA Paulus Pontianak Ikuti Kemah Antarbangsa di Sarawak
Para pelajar ini menjadi bagian dari peserta kemah antarbangsa di Kem Matang, Kuching, Sarawak. Pramuka tiga negara berkegiatan bersama di Sarawak dalam rentang 1 hingga 4 Juli 2022.
Daton dan Tesa berangkat bersama pembina pramuka di sekolahnya, Yuliana Sri Marti. Dari Indonesia ada delapan peserta.
Peserta ini berasal dari dua daerah, yakni Kota Pontianak di Kalimantan Barat dan Kabupaten Indramayu di Jawa Barat. Pramuka dari Indramayu menampilkan pertunjukkan pencak silat dan tari topeng.
Dua daerah ini mengirim dua pelajar pramuka dengan dampingan masing-masing seorang pembina. Dua peserta lainnya merupakan pembina dari Kota Pontianak.
Baca juga: Ini Dia, Ikon Baru Parisiwata Pontianak
Kemah antarbangsa ini merupakan inisiasi dari Persekutuan Pengakap (Pramuka) Malaysia, Cawangan Sarawak. Kegiatannya bertajuk Sarawak 1st Rover Moot. Kota Pontianak sebenarnya mendapatkan kuota untuk 18 peserta.
Baca juga: Trenggiling Muncul di Halaman Masjid, Dilepasliarkan ke Hutan Desa
Kerajaan Malaysia ingin memperkenalkan budaya khas mereka melalui kegiatan kepramukaan. Selain itu, mendorong gerakan pramuka mencapai skala ragional dan dunia.
“Selain menampilkan pertunjukan seni, kami juga melakukan penanaman pohon di kawasan mangrove. Kesempatan baik pula untuk semakin memperluas jaringan kepramukaan dengan saudara-saudara serumpun di Negeri Jiran,” ujar Yuliana Sri Marti. (SVE)
Leave a Reply