Sejak awal kiprahnya pada 1991, ID aktif melakukan dan mendorong upaya revitalisasi dan restitusi kebudayaan Dayak yang kini terus berusaha memantapkan diri sebagai pusat advokasi dan transformasi kebudayaan Dayak.
Baca juga: Wah, Ada Dugaan Prostitusi Berkedok Rumah Kos di Bengkayang
Advokasi dimaknai dengan menyelamatkan sumber-sumber identitas kebudayaan yang juga merupakan sumber penghidupan dan keberlanjutan bagi Masyarakat Adat Dayak. Sementara transformasi dimaknai sebagai upaya mengangkat kembali sekaligus menguniversalkan nilai-nilai kebudayaan Dayak yang diwariskan oleh leluhur.
Baca juga: Rentan Penularan COVID-19, Begini Kondisi Ratusan Posko di Perbatasan RI-Malaysia di Entikong
ID secara sendiri, maupun berkolaborasi dengan mitranya, terus mengadaptasikan unsur-unsur budaya luar, dengan mengaktualisasikan sekaligus mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan Dayak.
Tujuannya meningkatkan sumbangsihnya pada peradaban dan kehidupan. Untuk ini, ID aktif mendorong kearifan lokal diadopsi dalam pendidikan formal melalui pengajaran muatan lokal (Mulok) budaya dan multikultur di Kalimantan Barat. (*/RED)
Leave a Reply