“Karena pandemi, banyak waktu di rumah, saya mulai membibitkan anggur. Jenis anggur isabella, anggur lokal yang rasa buahnya asam, sebagai batang bawah. Kemudian saya coba sambung dengan varian lain dari luar negeri, seperti dari Ukaina, Jepang, dan Amerika,” tutur Anton, yang ditemui di kediamannya, Sabtu (01/05/2021).
Dia mengenang, eksperimen itu telah dimulai 1 Mei 2020 lalu. Beberapa orang meragukan usahanya, karena kesan umum mengenai anggur yang hanya cocok di Benua Amerika dan Eropa yang memiliki empat musim.
Baca juga: 32 Titik Penyekatan Polda Kalbar, Cek Lokasinya di Sini
“Setelah saya uji coba, ternyata anggur cocok ditanah di Pontianak. Di Eropa dan Amerika pun, anggur berbuah di musim panas. Ini peluang kita, Kalimantan Barat yang dilalui garis Khatulistiwa, memiliki sinar matahari yang melimpah,” ujar Anton.
Dia terus mempraktikkan sistem sambung varian anggur import, dengan batang bawah dari jenis isabella. Beberapa di antaranya tidak berhasil, tapi sebagian lain menunjukkan perkembangan yang memuaskan.
Leave a Reply