JAKARTA, RUAI.TV – Harga sawit di Kalbar terus melorot. Petani kelapa sawit Kalbar pun bereaksi.
Pemerintah provinsi Kalimantan Barat, melalui Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak), H. Munsif, menyampaikan aspirasi petani sawit yang tergabung dalam Front Perjuangan Masyarakat Sawit (FPMS) kepada pemerintah pusat, Sabtu (16/07/2022).
Aspirasi tertulis itu diterima oleh Menteri Perdagangan RI, Julkifli Hasan. Berkas aspirasi diserahkan oleh Munsif selalu Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, mewakili Gubernur Kalbar, Sutarmidji.
Baca juga: Cuaca Buruk, 30 Penumpang Speedboat Sandar Darurat di Pantai KKU
Penyerahan dokumen aspirasi petani sawit itu juga disaksikan serta didampingi oleh Bupati Sambas, Satono.
“Alhamdulillah, sudah saya sampaikan langsung ke Mendag Dr HC Zulkifli Hasan yang hadir di malam pengukuhan Pengurus AKPSI 2022-2027 di Hotel Mercure Ancol 16 Juli 2022 disaksikan Bupati Sambas,” kata Munsif kepada ruai.tv, Minggu (17/07/2022) pagi.
Aspirasi tertulis ini muncul dari FPMS Kalbar dalam aksi demo damai di Halaman Kantor Gubernur Kalbar Jumat 15 Juli 2022. Isinya berupa surat terbuka untuk Presiden dan enam tuntutan masyarakat pekebun sawit kepada Gubernur untuk dieksekusi dan diperjuangkan ke Presiden RI.
Baca juga: Harga Sawit Terbaru Periode I Juli 2022 di Kalbar
Munsif menambahkan, pemerintah merespon cepat tuntutan fundamental para pekebun sawit seluruh Indonesia (Selindo) termasuk asal Kalbar yang disuarakan Apkasindo dan FPMSKV yakni penurunan pajak ekspor CPO dan turunannya.
“Menkeu telah menerbitkan beled PMK No 115 Tahun 2022 yang membebaskan CPO dan turunannya dari beban tarif pungutan ekspor (tarif nol) sejak 15 Juli sd 31 Agustus 2022. Semoga ekspor menjada lebih lancar dan harga TBS kembali naik,” katanya. (TS)
Leave a Reply