Satu di antara penziarah, berasal dari Paroki Santo Monterado Bengkayang, Karolina Wiwin, mengatakan, telah meniatkan diri untuk menjalani penutupan Bulan Rosario di tempat ini. Ia datang pengurus Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) dan Bapak-pabak Katolik (Bapakat) dari parokinya.
Kunjungan ini juga untuk melepas kerinduan akan tempat ini. Karena sudah dua tahun tidak dibuka.
“Saya sendiri sudah sekitar tiga tahun tidak berkunjung ke sini. Kami tadi mengukuti doa dan misa,” kata Wiwin.
Baca juga: Uskup Agung Pontianak Tahbiskan Tiga Diakon
Para anggota Orang Muda Katolik (OMK) Anjongan dan Polsek Anjongan, terlibat memberikan pengamanan selama ziarah berlangsung. Selain keberadaan Gua Maria, di lokasi itu telah berdiri rumah retret dan aula pertemuan.
“Selain rumah retret dan aula pertemuan, ada rumah betang, bentuk rumah Tionghoa, dan sedang dibangun juga sekarang bentuk rumah Melayu,” kata Petrus, pengelola Gua Maria Anjongan. (TS/RED)
Leave a Reply