MELAWI, RUAI.TV – Sanggar-sanggar seni di Kabupaten Melawi, tersebar di sejumlah wilayah. Jumlahnya, menurut data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat, sebanyak 52 buah sanggar seni.
Namun saat ini, tidak semua sanggar-sanggar ini aktif lagi. Kebanyakan sanggar-sanggar ini berdiri sebagai swadaya warga pecinta seni. Mereka lebih banyak bergerak secara sosial.
Disdikbud Melawi melakukan monitoring, untuk memantau keberadaan dan keaktifan sanggar-sanggar seni tersebut. Mereka ingin memastikan, apakah sanggar ini tetap berfungsi dalam meningkatkan kesenian dan kebudayaan lokal.
Baca juga: Ada Bisikan Leluhur, Dayak Bakati Lumar Bikin Ritual Ini
Para staf bidang Kebudayaan Disdikbud Melawi, melakukan monitoring tersebut, Selasa (10/05/2022). Mereka memantau dinamika dari berbagai aspek, yang memberi pengaruh terhadap maju-mundurnya sebuah sanggar.
Di sisi lain, aspek seni dan budaya lokal, tetap memerlukan pengembangan, agar tidak punah oleh kemajuan zaman. Maka keberadaan sanggar-sanggar seni menjadi satu di antara indikator penting.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Melawi, Hairusiana Rusli, menyebut, dengan adanya sanggar seni yang tersebar di beberapa desa, semakin banyak generasi penerus bisa menyalurkan keterampilan di bidang seni.
Baca juga: Landak Selenggarakan Tradisi Naik Dango, Produksi Padi Kian Naik
Sanggar di Melawi
“Di Melawi ada 52 sanggar seni telah terdaftar. Namun sebagian ada yang aktif, ada yang tidak aktif. Untuk itu perlu adanya keterlibatan semua pengurus sehingga sanggar dapat terus eksis,” kata Hairusiana Rusli.
Karena itu, tambahnya, pemerintah daerah terus melakukan pendataan keberadaan sanggar-sanggar tersebut. Sehingga nantinya bisa tergambarkan terkait aktif atau tidaknya, dan kegiatan apa yang bisa berlangsung untuk mendukung mereka.
Sementara itu, Ketua Sanggar Nsabankg Ngelamai, Johni Anceh, mengatakan, program pembinaan dari pemerintah daerah sangat mereka perlukan. Dia menyambut antusias adanya monitoring tersebut.
Baca juga: 2 Kecamatan di Melawi Direndam Banjir
“Jika ada pembinaan, ada harapan sanggar seni di melawi dapat terus tumbuh dan berkembang melestarikan kesenian yang ada di daerah,” kata Johni Anceh.
Dia menuturkan, sanggar tersebut dia bangun secara swadaya bersama sekeluarga, teman-teman, dan anak-anak yang berminat. Sanggar ini berada di wilayah Desa Batu Buil.
“Semoga pendataan ini tidak formalitas. Selama ini saya lihat bidang kebudayaan vakum, tidak ada kegiatan di bidang seni,” ujar Johni Anceh.
Di sanggar itu, dia terbuka menerima siapapun yang ingin bergabung. Tidak membedakan latar belakang etnis dan agama, karena tujuannya untuk mengembangkan jiwa seni. (RED)
Leave a Reply