LANDAK, RUAI.TV – Pengendalian hama seringkali terlupakan oleh petani, karena terlalu fokus pada pengadaan alat, bibit, dan pupuk. Padahal, hama kerap menjadi ancaman yang mengakibatkan gagal panen.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Landak, Karolin Margret Natasa, mengingatkan agar para petani tradisional tak mengabaikan pengendalian hama.
Baca juga: UMK Ketapang 2023 Tembus Rp 3 Juta
Harapan itu dia sampaikan, Selasa (06/12/2022) di hadapan petani yang menghadiri pelatihan di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Jelimpo.
“Produktivitas padi di Landak sudah meningkat. Tapi ingat, kalau datang hama, bye-bye, ndak jadi panen,” ujar mantan Bupati Landak ini.
Baca juga: Pol PP Tertibkan PKL Musiman di Bengkayang
Dia menyebut, selama kepemimpinannya di Landak, sudah membagikan banyak alat pertanian, bibit, dan pupuk. Untuk alat pertanian saja, sudah tersalurkan 3.300 alat, meski belum menjangkau seluruh kelompok tani.
“Hama pertanian tak bisa dianggap enteng. Kami ingin mendorong para petani semua, untuk mempelajari dan membuat pestisida organik dan alami. Bahan-bahannya ada di sekitar kita. Murah dan hemat,” papar Karolin.
Baca juga: Ban Terperosok, Truk Terguling di Depan Puskesmas
Adanya penyuluhan mengenai pengendalian hama terpadu, sebagai bentuk dukungan HKTI kepada pemerintah setempat. Sebab kabupaten ini terbilang cukup produktif untuk jenis komiditas padi.
Dia meminta seluruh petugas pertanian, untuk menggaungkan pentingnya gerakan melawan hama dan penyakit pada tanaman. Ancamannya sangat nyata, karena bisa mengakibatkan gagal panen.
“Anggaran di HKTI kami maksimalkan untuk penambahan wawasan bagi para petani. Sebab kalau beli alat, ndak cukup untuk kami bagikan,” ujar Karolin. (RED)
Leave a Reply