LANDAK. RUAI.TV – Jembatan utama penghubung antara dua Kecamatan, yakni Kecamatan Menyuke dengan Sompak, di Dusun Guna, Desa Angkaras, Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak hampir putus akibat tanah pondasi jembatan longsor.
Longsornya tanah di lokasi jembatan ini diakibatkan kerap diterjang banjir dari Sungai Lainan, yang sudah dinormalisasi pada kegiatan proyek Normalisasi Sungai Lainan pada Juli 2020 lalu.
Kepala Desa Angkaras, Seselius mengatakan, kondisi jembatan seperti ini sudah berlangsung selama dua bulan terakhir. Agar jembatan bisa bertahan lama dan tetap bisa dilewati, Pemdes bersama warga berinisiatif menyambung jembatan yang sudah putus dengan batang kelapa.
“Sudah hampir 2 bulan jembatan ini hampir putus, saya sudah bilang pada pekerja proyek normalisasi sungai pada waktu itu. Saya bilang sekitar 50 meter dari jambatan jangan di keruk biar dia ada kekuatan, tidak langsung hantam jembatan. Karena kan di situ ada pohon-pohon kata saya, tapi apa mau dikata,” ujar Seselius, Selasa (23/2/2021).
Dia menambahkan, jika Pemerintah Kabupaten Landak tidak cepat memperbaiki jembatan ini, bisa dipastikan akan ambruk. Apalagi setiap hari jembatan yang disambung menggunakan batang kelapa itu dilalui kendaraan roda empat dan roda dua, bahkan disaat terjadinya curah hujan yang tinggi akan lebih berbahaya.
“Ini memang jembatan satu-satunya akses penghubung masyarakat di dua kecamatan. Jika terputus tidak ada jembatan dan jalan yang lain, maka akses transportasi masyarakat akan putus,” katanya. (TS)
