Arsip

Peladang di Kalimantan Barat Masuki Masa Panen Padi

Petani di Desa Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang, melakukan panen padi atau bahanyi, Minggu (21/02/2021). Foto: IST/ruai.tv
Advertisement

KUBU RAYA, RUAI.TV – Para peladang di Kalimantan Barat mulai melakukan aktivitas tuai padi, atau dalam sebutan lokal populer dengan “mengetam padi”. Umumnya masa panen dimulai sejak Februari tiap tahun.

Di Kecamatan Sungai Ambarang, misalnya, sejumlah peladang telah mulai mengetam padi sejak sepekan lalu. Seperti dilakukan keluarga Kusnadi Isim di Desa Lingga, yang memulai tradisi tahuhan ini dengan bahanyi balale’ (istilah dalam bahasa Dayak Kanayatn untuk gotong royong menuai padi).

“Di awal masa tuai, kami sekeluarga berjumlah 11 orang melakukan bahanyi balale’. Tapi hanya untuk hari pertama. Hari berikutnya hanya kami lakukan bersama keluarga inti,” kata Kusnadi kepada ruai.tv, Senin (22/02/2021).

Advertisement

Bahanyi merupakan istilah lokal untuk menuai padi. Pemanenan padi dilakukan secara manual menggunakan satu jenis alat ketam padi, yang disebut ane. Alat ini dibuat menggunakan potongan kaleng dengan gagang bambu seukuran jari.

“Umumnya kami menanam dua jenis padi. Ada padi palawakng atau padi kampung. Dan ada padi poe’ atau ketan,” tutur Kusnadi.

Praktik gotong royong atau bahanyi balale’ masih sangat kental di desa ini. Setiap peladang yang hendak panen, mengajak kerabat dan tetangga membantu. Mereka saling bergiliran membantu di ladang keluarga dan kerabatnya.

Umumnya peladang memiliki luas panenan sekitar satu hektare atau di bawahnya. Hasil panen gabah kering berkisar antara 600 hingga 800 kilogram. (SVE)

Advertisement