KETAPANG, RUAI.TV – Ketiadaan bak atau kontainer sampah di sekitaran ruas jalan lingkar Kota Ketapang, membuat sebagian warga sembarangan membuang sampah. Aneka sampah ini tampak bertebaran di pinggir jalan.
Selain merusak pemandangan, tumpukan sampah ini juga meruapkan aroma yang tidak sedap. Warga setempat mengeluhkan kondisi ini, dan minta pemerintah menyediakan kontainer sampah.
Baca juga: Nasib Tak Jelas, Karyawan Perusahaan Mengadu ke DPRD Sekadau
Satu di antara warga setempat, Billy Antoni, Senin (13/02/2023) mengatakan, tumpukan sampah ini sudah terlihat dalam kurun tiga tahun belakangan. Dia berharap, pemerintah menyediakan kontainer sampah, satu di antaranya di sekitar gerbang lokasi wisata Hutan Kota.
Pemerintah telah memasang spanduk berisi larangan membuang sampah di beberapa titik. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga telah memagasi lokasi ini.
Baca juga: Adu Fisik Nyaris Terjadi di Pertemuan dengan PT LJA di Sintang
Namun masih saja ada warga yang membuang sampah di situ. Ada dugaan, sebagian besar pembuang sampah justru berasal dari luar lokasi ini. Mereka biasanya membawa sampah dengan mobil, dan diam-diam menumpuknya di sana.
Lurah Sukaharja, Budi Rahayu, mengatakan, pernah menegur seorang warga yang tertangkap tangan membuang sampah di sekitar area ini. Selain itu, kelurahan sudah menyurati sejumlah pihak, untuk pembangunan kontainer sampah.
Baca juga: Atasi Pelayanan ASN Lamban, Kadis Teken Perjanjian
“Rencana tindak lanjut akan ada pembangunan tiga bak sampah, di dekat kota, dekat gudang, dan di tanah milik Lapas. Untuk tanah Lapas, kami sudah bertemu pimpinannya dan beliau ijinkan meletakkan kontainer sampah di situ,” papar Budi Rahayu. (RED)
Tidak adanya kesadaran dari “sebagian masyarakat” membuat lingkungan amburadul dan tidak terkendali terutama masalah sampah, mereka tidak mau peduli bahkan hampir tidak peduli tentang dampak yang akan terjadi dikemudian hari, membuang dan menumpuk sampah tidak pada tempatnya ini akan berakibat buruk thd lingkungan, kalau prilaku seperti ini dibiarkan terus berlanjut, maka kemungkinan besar akan berdampak lebih luas, ini sisi buruknya manusia, “dia tidak ambil peduli terhadap lingkungan”