KETAPANG, RUAI.TV – Ternak sapi di Kabupaten Ketapang terserang wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Data dari Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kabupaten Ketapang, setidaknya sudah ada 10 ekor anakan sapi yang mati akibat penyakit tersebut.
Menjelang Hari Raya Kurban 2022 ini, wabah PMK menjadi perhatian banyak pihak. Terutama yang telah berencana membeli sapi untuk tujuan kurban.
Baca juga: 31 Pekerja Ilegal Bawa Balita Tertangkap di Desa Sungai Antu
Dokter hewan di Puskeswan Kabupaten Ketapang, Edy Sujarwo mengatakan, PMK sudah mewabah di sejumlah Kecamatan di kabupaten tersebut. Dia menyebut, awalnya ternak sapi ini tertular PMK dari sapi potong dari luar.
Sapi potong yang tiba dari wilayah Jawa Timur itu, masuk ke Kabupaten Ketapang melalui Pelabuhan Kumai di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Sapi-sapi ini masuk pasaran Ketapang dan menulari ternak lokal.
Baca juga: 27 Penjahat Jalanan Pontianak Tertangkap dalam Sebulan
Edy menjelaskan, daerah yang sudah termonitor adanya penularan PMK di antaranya Kecamatan Benua Kayong, Muara Pawan, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan dan Manis Mata.
Dia menjelaskan, ketahanan sapi lokal terhadap wabah PMK lebih baik ketimbang sapi luar. Sapi dan kambing yang diternakkan di dalam kandang juga rentan daya tahan tubuhnya.
Baca juga: Ponton Tabrak Rumah di Tayan Hilir, Satu Meninggal
“Saya meminta para peternak untuk dapat melihat gejala PMK. Gejala awalnya mulai dari berliur banyak, gemetaran, dan dua tiga hari kemudian mengalami perlukaan di hidung dan muka,” papar drg Edy Sujarwo. (RED)
Leave a Reply