Patroli Hutan
Koordinator Program Hutan Desa YP, Hendri Gunawan, menyebut, praktik ini mengkondisikan pegiat LPHD memiliki kemmapuan mengoperasikan alat-alat smart patrol.
“Nantinya mereka bisa melakukan smart patrol secara mandiri dan berkelanjutan di wilayah hutan desa masing-masing,” kata Hendri Gunawan.
Baca juga: Orangutan yang Tersesat di Kebun Kelapa Tempati “Rumah Baru”
Kepala KPH Kayong Utara, Hendarto, membekali peserta mengenai pengelolaan kawasan. Dia menekankan, harus ada aksi kolaboratif antara pegiat LPHD dengan mitra, untuk melaksanakan pengelolaan hutan desa.
Manager Perlindungan dan Penyelamatan Satwa YP, Erik Sulidra, memberikan pemahaman agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan orangutan. Erik berpesan, manusia yang memiliki akal dan budi hendaknya dapat memahami perilaku orangutan.
“Misalnya mengapa orangutan sampai masuk dan berinteraksi dengan manusia di kebun mereka? Bisa saja kebun tersebut dulunya adalah hutan yang beralih fungsi. Awalnya hutan itu habitat orangutan. Karena orangutan adalah satwa, bergerak berdasarkan insting mencari makanan,” tutur Erik.
Baca juga: Kukang Liar Muncul di Pemukiman Warga Kayong Utara
Dia mendorong masyarakat tidak memandang orangutan sebagai hama. Atau, hewan buas yang menakutkan.
Perwakilan BKSDA SKW 1 Kabupaten Ketapang, Nur Wahyudi, membekali peserta mengenai regulasi tentang satwa yang dilindungi. Sekaligus menghimbau masyarakat segera menghubungi petugas, jika menemukan adanya satwa liar yang muncul di sekitar desa. (*/SVE)
Leave a Reply