Desa Tenun
Tokoh perempuan muda itu, ternyata juga memberikan bimbingan bagi anak usia dini, usia Sekolah Dasar, bahkan hingga pelajar Sekolah Menengah Atas, untuk belajar menenun.
Dengan semakin banyaknya variasi produk tenun hasil warga setempat, Angeline yakin potensi ini memiliki peluang cerah. Sudah banyak pola dan corak tenun yang muncul dari desa ini.
“Potensi ekonomi kreatif ini harus kita dorong agar lebih banyak lagi generasi muda untuk menggeluti kerajinan tenun,” ucap anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat ini.
Baca juga: Yuk Cobain, Wisata Arung Jeram di Kapuas Hulu
Kaum muda di kabupaten ini bisa melirik peluang tersebut, dengan memanfaatkan pemasaran online. Para pengrajin bisa fokus menenun, dan kaun muda membantu aspek pemasaran secara digital.
“Khususnya kaum perempuan, jangan hanya jadikan kerajinan tenun sebagai kerja sampingan. Tapi harus menjadi mata pencaharian untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga,” tegas Angeline.
Baca juga: Wisata Baru Kampung Nelayan di Tepian Sungai Kapuas, Cek di Sini
Kapuas Hulu merupakan satu di antara kabupaten di Kalimantan Barat, yang berbatasan darat dengan Sarawak, Malaysia Timur. Di kabupaten ini sudah beroperasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau, yang terhubung dengan Lubok Antu District di Sarawak.
Kondisi ini memberikan peluang pemasaran kerajinan tak terbatas di dalam negeri. Terlebih, warga kedua negara masih memiliki hubungan kekerabatan. (RED)
