PONTIANAK, RUAI.TV – Edi Rusdi Kamtono, yang banyak diperkirakan akan menghadapi “kota kosong” dalam Pilwako Pontianak, kini harus bersiap menghadapi penantang kuat.
Sukiryanto, mantan anggota DPD RI Kalbar, telah menerima mandat dari DPP PDIP untuk maju sebagai calon walikota.
Surat mandat dari Megawati Soekarnoputri telah diterima Sukiryanto. Kini, tinggal menyusun koalisi sebelum mendaftarkan diri ke KPU.
Ini berarti, Sukiryanto, mantan Ketua Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kalbar, hampir pasti akan menantang Edi Rusdi Kamtono, mantan walikota Pontianak.
Sukiryanto bukan penantang sembarangan. Ia memiliki rekam jejak yang solid, termasuk sebagai mantan caleg PDIP Kalbar 1 dengan perolehan 71.149 suara pada Pemilu 2024.
Meskipun kalah dari Cornelis dan Maria Lestari, Sukiryanto kini mengalihkan fokusnya ke kursi walikota.
Di Pontianak, PDIP menguasai 7 kursi DPRD dengan total 49.748 suara. Dukungan ini menjadi modal besar bagi Sukiryanto, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PWNU dan Bendahara Perbakin Kalbar, untuk menantang Edi yang didukung oleh Gerindra.
Pertarungan ini diperkirakan akan sangat menarik, ibarat duel antara petinju kelas berat.
Sukiryanto dikenal sebagai tokoh yang cukup kaya dan berpengaruh. Pernah menjabat sebagai Ketua REI Kalbar, Ketua Paguyuban Perkumpulan Merah Putih, dan Ketua Saudagar Muslim Indonesia, basis dukungannya jelas.
Jika PDIP berhasil berkoalisi dengan beberapa partai lain, posisi Edi bisa terancam.
Namun, mengalahkan Edi bukanlah tugas yang mudah. Sebagai suami dari Yenny Arbiastuti, Edi memiliki pengalaman dan jejak pembangunan yang jelas di Pontianak.
Popularitas dan elektabilitasnya masih tinggi. Namun, dalam politik yang penuh taktik dan trik, segala kemungkinan bisa terjadi.
“Iya, saya mendapat surat tugas dari DPP PDI Perjuangan. Kemarin diserahkan oleh Pak Lasarus di Jakarta,” kata Sukiryanto di sebuah kafe di Jalan Reformasi Pontianak, 10 Juni 2024.
Kehadiran Sukiryanto sebagai penantang membuat Pilwako Pontianak kali ini akan sangat sengit. Edi, yang telah berkuasa selama 10 tahun, harus berhati-hati.
Jika lengah, ia bisa kalah. PDIP, yang selalu kuat di Kota Pontianak, menjadi mesin utama bagi Sukiryanto. Pertarungan ini akan menjadi sangat menarik untuk disaksikan. (RED)
Leave a Reply