Arsip

Gawai Adat Dalo Suku Dayak Uud Danum di Serawai Sintang

Ritual adat Tuak Pemali disertai pemotongan hewan korban berupa Kerbau dalam gawai adat Dalo Suku Dayak Uud Danum. (Foto/ruai.tv)
Advertisement

SINTANG, RUAI TV – Gawai Adat Dalo, tradisi adat istiadat Suku Dayak Uud Danum, kembali di laksanakan di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang, pada 26-29 Desember 2024.

Upacara adat ini merupakan puncak acara dalam rangkaian penyelesaian adat kematian yang di wariskan secara turun-temurun dan tetap di lestarikan hingga kini.

Gawai Adat Dalo memiliki makna penting bagi masyarakat, khususnya keluarga penyelenggara, sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada leluhur yang telah meninggal dunia.

Advertisement

Salah satu prosesi penting dalam upacara ini adalah Boluhan, yaitu penyambutan tamu kehormatan yang diundang untuk memotong tali utas yang diikat di Sungai Melawi.

Makna Adat dan Rangkaian Upacara

Seboron, seorang tokoh adat Dayak Uud Danum, menjelaskan bahwa Gawai Adat Dalo merupakan tradisi tahunan yang kaya makna.

Rangkaian kegiatan di mulai dari Boluhan, pemotongan utas, hingga tarian Nganjan dan penanaman Temaduk.

“Prosesi adat ini mencakup berbagai ritual, mulai dari pemotongan utas di Sungai Melawi, pemotongan ompong, hingga tarian Nganjan yang di iringi alat musik gong. Peserta juga menasai atau mengelilingi Temaduk yang telah di tanam bersama hewan korban seperti kerbau, sapi, dan babi,” ujar Seboron.

Puncak acara di tandai dengan pemotongan hewan korban, di akhiri dengan ritual adat Tuak Pemali. Prosesi ini di iringi rasa syukur masyarakat terhadap leluhur dan doa-doa untuk kesejahteraan keluarga.

Tradisi yang Tetap Lestari

Gawai Adat Dalo menjadi bukti nyata kelestarian adat istiadat Suku Dayak Uud Danum di tengah arus modernisasi. Melalui acara ini, generasi muda di ajak untuk memahami dan melestarikan warisan budaya leluhur yang sarat makna dan filosofi.

Advertisement