KUBU RAYA, RUAI.TV – Polres Kubu Raya tengah menyelidiki tewasnya seorang anak di dalam mesin pencampur pasir dan semen (Molen) di gudang percetakan bata kawasan Ampera Raya, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya.
Peristiwa tragis ini mengejutkan masyarakat setempat dan kini menjadi fokus utama pihak kepolisian.
Kapolres Kubu Raya, AKBP Wahyu Jati Wibowo, melalui Kasubsi Penmas Sihumas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade, membenarkan insiden tersebut.
Menurut Ade, kejadian ini terungkap setelah Polres Kubu Raya menerima laporan dari warga dan langsung melakukan investigasi mendalam.
“Kejadian ini terjadi pada Minggu (9/6) sekitar pukul 14.00 WIB. Saat ini, kasus ini ditangani serius oleh Sat Reskrim Polres Kubu Raya,” ujar Ade, Jumat (28/6).
Ade menjelaskan, setelah menerima informasi dari warga pada Rabu (26/6), Kapolres Kubu Raya segera membentuk tim khusus untuk menyelidiki kematian anak berinisial AC yang berusia 11 tahun.
“Hasil investigasi awal menunjukkan bahwa korban ditemukan oleh warga setempat di dalam mesin molen di lokasi pembuatan bata. Warga langsung membawa korban ke Rumah Sakit Yarsi Pontianak, namun setelah dilakukan pemeriksaan medis, korban dinyatakan meninggal dunia,” jelas Ade.
Polres Kubu Raya menegaskan bahwa kasus ini mendapat perhatian khusus. Tim yang dibentuk Kapolres Kubu Raya sedang bekerja keras untuk mengungkap penyebab dan kronologi bagaimana korban bisa masuk ke dalam mesin molen yang akhirnya menyebabkan kematian tragis tersebut.
“Kami berkomitmen untuk terus melakukan penyelidikan mendalam guna memastikan penyebab kematian korban. Kami juga memohon doa dan dukungan dari masyarakat Kubu Raya agar mempercayakan penanganan kasus ini kepada kepolisian,” tegas Ade.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya keselamatan kerja, terutama di lokasi yang melibatkan alat-alat berat seperti mesin molen.
Polres Kubu Raya akan terus berupaya mengungkap fakta di balik tragedi ini demi keadilan bagi korban dan keluarganya. (RED)
