PONTIANAK – Korupsi, Pungli dan Gratifikasi menjadi musuh bersama, kita menginginkan Kalimantan Barat yang lebih baik, lebih unggul dan lebih maju sehingga mampu berkompetitif dengan wilayah lain.
Hal ini, disampaikan Irwasda Polda Kalbar, Kombes (Pol) Andi Musa selaku ketua UPP Saber Pungli Provinsi Kalbar, saat menjadi narasumber acara dialog interaktif ‘Dinamika Khatulistiwa’ di salah satu media elektronik di Pontianak yang mengusung topik kegiatan Sapu Bersih Pungli di Kalbar, Selasa (13/11/2018), pukul 09.00 WIB.
“Mari kita kawal bersama, semua aspek pelayanan administrasi pemerintahan dan pengelolaan anggaran negara, jangan sampai terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan, apalagi ke hal yang menjurus kearah korupsi,” kata Irwasda Polda Kalbar, Kombes (Pol) Andi Musa.
Dalam mendukung dan menjalankan program pemerintah untuk memberantas praktek pungutan liar yang masih terjadi. Tim Saber Pungli Provinsi Kalbar melaksanakan Asistensi dan Monev kegiatan Sapu Bersih Pungutan Liar di semua kabupaten dan kota di Kalbar.
“Praktek pungutan liar masih berpotensi terjadi di Dinas-dinas dan instansi pelayanan publik/ masyarakat,” terang Kombes (Pol) Andi Musa.
Menurutnya, praktek pungli di wilayah Kalbar sendiri masih ada, dan berpotensi terjadi di Dinas dan Instansi pelayanan publik/masyarakat. Seperti, Satpas Sim, Samsat Imigrasi, jembatang Timbang, pelabuhan bongkar muat barang, Kelurahan/Desa yang tentunya hal ini merupakan suatu pelanggaran hukum.
Bahkan, ia mengatakan pungli itu masih terjadi dari tingkat kabupaten seperti OTT di Ketapang dan hingga ke tingkat desa, seperti yang terjadi OTT di Mempawah. Oleh karenanya, ia mengingatkan bahwa uang hasil pungli bukan rezeki, dan itu melanggar hukum.
Oleh karenanya, ia meminta kepada aparatur untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Dan tidak lagi tergiur untuk melakukan pungutan, apa lagi yang memberatkan masyarakat. Ia juga meminta terus bekerjasama dan berkomitmen untuk memberantas pungli di Daerah, hingga ke tingkat Desa.
“Mari kita semua bekerjasama dan berkomitmen untuk memberantas terjadinya praktek pungli di daerah kita, karena uang hasil pungli, korupsi dan gratifikasi bukanlah rejeki,” tutupnya.(Red).
Leave a Reply